Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Dr Asran Masdy. (Dok. Syarifuddin)
banner 728x90

Mamuju, katinting.com – Pemerintah Kabupaten Mamuju saat ini tergolong memiliki presentase  vaksinasi terendah dari 6 kabupaten di Sulbar.  Baru mencapai sekitar 33,45 persen untuk dosis pertama bagi pelayanan pablik sementara untuk dosis kedua hanya mencapai 26,35 persen.

Guna mengejar ketertinggalan itu, Kabupaten Mamuju, melalui Dinas Kesehatan Mamuju langsung melakukan program Gebrak vaksinasi dimana program ini adalah gerakan melakukan vaksinasi bersama terhadap pelayanan pablik .

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Dr Asran Masdy mengatakan, pihaknya sangat medukung program tersebut lantaran bisa memicu dan mengajak masyarakat luas tidak takut mengikuti suntik vaksin.

Menurutnya, suntik vaksin tidak perlu ditakuti karena tidak akan memberikan dampak buruk terhadap tubuh akan tetapi akan menambah kekebalan tubuh sehingga jika ada virus yang mecoba memasuki tubuh dan merusak bisa segera tangkal.

“Saya sangat salut dengan teman-teman di Mamuju atas progam gebrak vaksinasi Covid-19 karena ini bisa menggenjot target vaksinasi mencapai 100 persen. Saya ucapkan terimakasih kepada Bupati Mamuju dan teman teman Dinas Kesehatan Mamuju atas progmanya ini,” ucap Dr Asran Masdy, Senin (24/5).

Dr Asran Masdy menuturkan, lima kabupaten lainya, mulai dari Polman, Majene, Mamasa, Mamuju Tengah dan Pasangkayu total capaian vaksinasinya sudah 80 persen sampai 90 persen sementara Mamuju hanya 60 persen secara keseluruhan.

“Mamuju rendah lantaran banyak faktor, salah satunya beberapa waku lalu di rumah sakit rigional sulbar staffnya banyak yang positif Covid-19 sehingga nanti tiga bulan baru bisa di suntik vaksin, selain itu Mamuju juga baru-baru dilanda gempa sehingga banyak yang bekerja di pelayanan pablik mengungsi. Semoga dengan gebrak ini bisa mendorong warga ikut vaksin,” sebutnya.

Dr Asran Masdy menghimbau kepada warga Sulbar, meski jumlah pasien Covid-19 di sulbar mulai melandai namun protokol kesehatan jangan diabaikan, mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker serta memperhatikan beberapa hal lainya dengan harapan kejadian di india tidak terjadi di Indonesia.

(Syarifuddin)

Bagikan