HM Aras T disaksikan H Muh Amin Jasa, saat menyerahkan secara simbolis kepada warga penerima layak huni, di ruang Utama Benteng Kayumangiwang, Aula Kantor Bupati Mamuju Tengah, Rabu (16/06) sebagai penanda peluncuran program BSRS tahun 2021. (Dok. Fhatur Anjasmara)
banner 728x90

Mateng, Katinting.com – Berbeda tahun sebelumnya, porsi Dana Alokasi Khusus (DAK) perumahan untuk bantuan stimulus rumah warga kurang mampu di Mamuju Tengah, mengalami penurunan signifikan.

Untuk tahun 2021 ini, pengurangan mencapai 50 persen dari jumlah yang pernah diterima daerah ini pada tahun sebelumnya, dan pemicunya adalah Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.

Pengurangan anggaran perumahan ini, terjadi pada bidang pengembangan perumahan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) DAK Tahun 2021, yang dikelola selama ini oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Mamuju Tengah.

Faisal Anwar, Rabu (16/06) kepada laman ini menyampaikan alokasi dana untuk program BSRS tahun 2021 ini, jumlahnya diakui sangat minim akibat pengurangan yang mencapai 50 persen.

Kecilnya jumlah kucuran DAK pada program ini, sehingga untuk tahun 2021 ini, pihaknya hanya mampu melaksanakan perwujudan sasaran sebanyak 101 unit rumah ditiga desa masing masing, Desa Kuo di Kecamatan Pangale, Desa Barakkang di Desa Budong budong dan Desa Sinabatta di Kecamatan Topoyo.

“Jadi tahun ini, minimnya anggaran yang kami terima, kami hanya bisa merealisasikan program BSRS ini, hanya untuk satu desa dari tiga kecamatan, dengan kisaran alokasi anggaran satu unit rumah Rp.20 juta,” jelas Faisal.

Ia menuturkan bahwa ditetapkannya ketiga desa tersebut mewakili tiga kecamatan yang telah dijelaskannya, menjadi lokus program dari anggaran yang tersedia, karena dari basis data yang dimiliki oleh DPRKP, ketiga desa tersebut selama ini memang belum pernah tersentuh.

“Karena itu kami memusatkan pelaksanaan program BSRS ini, kedesa tersebut, dan diharapkan ini menjadi solusi dalam pemenuhan rumah layak huni bagi warga di Mamuju Tengah, yang mendapatkan kesempatan mendapatkan program ini,” tutur Faisal.

Terpisah, Ketua DPRD Mamuju Tengah, Arsal Aras, mengemukakan apresiasinya kepada DPRKP Mamuju Tengah, karena dari tahun 2016 hingga tahun 2020, DPRKP telah memfasilitasi masyarakat yang rumahnya tidak layak huni dengan membangunkan rumah layak huni.

“Dari data yang ada pada kami, sudah sebanyak 3.461 unit rumah tidak layak huni, diganti menjadi rumah layak huni, tentu ini kami apresiasi, oleh lembaga yang saya pimpin, dan kami berharap, ini bisa terus ditingkatkan,” singkat Arsal.

(Fhatur Anjasmara)

Bagikan