Gerbang masuk Desa Pontanakayyang, Budong-budong, Mamuju Tengah. (Net.)
banner 728x90

Mateng, Katinting.com – Selasa siang (14/04) petugas kesehatan dari Mamuju Tengah melakukan penelusuran riwayat interaksi PDP Coronavirus Disease 2019 (Covid-29) dengan warga lainnya di Desa Pontanakayyang, Kecamatan Budong budong, Mamuju Tengah.

Proses penelusuran riwayat jejak interaksi PDP di Pontanakayyang, Kecamatan Budong budong, yang dilakukan melalui skrining menggunakan Rapid Test, terdapat 16 orang suspect penderita Covid-19, dengan variasi gejalah hingga tanpa gejala.

Saat dihubungi, Ketua Gugus Tugas Depan Pencegahan Covid-19 Mamuju Tengah, bahwa terkait proses tracing di Pontanakayyang,untuk mengetahui sumber sumber penyebaran, yang kontak dengan almarhumah PDP yang kemudian dinyatakan positif hasil Swabnya.

Dan sesuai dengan hasil tracing bersama disamping sosialisasi edukasi bagi warga, ada 38 warga yang pernah kontak, dilakukan pengambilan sampel darah melalui Rapid Test, dan ditemukan sebanyak 16 orang positif.

“Tapi kita tidak bisa menjadikan kesimpulan bahwa hasil rapid test, adalah bisa memastikan yang 16 orang ini, positif Covid-19, sebab itu kami lansung melakukan pengambilan sampel Swabnya, sebagai tindak lanjut dari proses untuk mengetahui sejauh apa 16 orang ini terpapar,” jelas Rahmat.

Olehnya Ia menyampaikan bahwa karena masih dibutuhkan pengujian lanjutan maka pihaknya perlu kehati hatian, dan berupaya memberikan edukasi kepada 16 orang ini, karena hasil Rapid Test memang tak bisa dijadikan rujukan memvonis orang bahwa terpapar Covid-19.

“Dimana hasil Rapid Test tersebut, hanya 30 persen bisa dijadikan rujukan, makanya yang penting adalah hasil pengujian Swabnya, yang bisa digunakan memastikan orang positif atau tidak,” ujar Rahmat.

Karenanya terhadap 16 orang tersebut dibutuhkan proses karantina mandiri, yang akan segera dibicarakan dalam rapat tim hari ini, karena banyak hal yang menjadi pertimbangan dengan kondisi ini, ditengah daerah ini kekurangan fasilitas, dan juga kesiapan jaminan pengamanan dari TNI dan Polri.

“Sebab mau dibawah ke RS Regional, saya dapat info disana juga sudah tak memadai, karenanya solusinya baru akan kami bicaraka dalam rapat nanti, yang pasti kami tekankan kepada masyarakat agar tak panik, karena kami sedang melakukan upaya penanganan yang terbaik,” pungkas Rahmat.

(Mahfudz)

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here