
Ikram Ibrahim
Katinting.com, Pasangkayu – Anjloknya harga Tandan Buah Sawit (TBS) di Sulbar telah membuat petani sawit menjadi resah dan merugi. Perjuangan untuk menaikan harga TBS pun mulai disuarakan disemua tingkat pemerintahan.
Legislator Matra Ikram Ibrahim meminta Pemkab bisa mengambil langkah tegas terkait anjloknya harga TBS ini. Ia menyebut Pemkab mesti meminta transparansi dari perusahaan terkait dasar penetapan harga TBS tersebut.
Ia mengaku turut perihatin dengan kondisi petani sawit saat ini, harga TBS yang ditetapkan oleh pihak perusahaan sekira Rp 800 sampai Rp 1000 lebih perkilonya, menurutnya amat tidak manusiwai. Petani bukan lagi merasakan manisnya harga sawit tapi malah merasakan pahitnya menelan kerugian.
Kata dia, selaku pemegang kebijakan tertinggi didaerah, Pemkab Matra mesti memperlihatkan powernya kepada perusahaan dalam penentuan harga TBS ini, agar pihak perusahaan tidak sewenang-wenang dalam memutuskan ketetapan harga TBS.
“Pemda harus tegas, minta transparansi dari pihak perusahaan, cerita mati kalau pemda tidak punya kewenangan dalam hal itu. Kasian petani sawit, apa lagi di Matra ini masyarakatnya sudah hampir mayoritas jadi petani sawit,” tegas legislator PPP ini, Kamis (12/05).
Sementara itu, disisi lain ia juga mengharapkan pihak perusahaan agar rasional dalam menetapkan harga TBS, sebab bagaimanapun kehadiran perusahaan di Matra pada esensinya adalah untuk mensejahterakan masyarakat.
“Jangan menghisap rakyat lah, kasihan mereka. Tanpa petani sawit juga mungkin perusahaan setengah mati melanjutkan usahanya. Jadi sekali lagi saya minta pemda harus serius dalam menyikapi masalah ini,” pungkasnya. (Joni)

