Pasangkayu, Katinting.com – Dugaan adanya Pungutan Liar (Pungli) saat akan pelantikan serentak 35 Kepala Desa (Kades) beberapa waktu lalu heboh di akun media sosial (Medsos) oleh komentar para Netizen, berbagai tanggapan dan kritik terlontar, seperti dari Ketua Komisi II DPRD Mamuju Utara (Matra) Saifuddin Baso dan Ketua DPRD Matra Lukman Said.
BACA JUGA : https://katinting.com/dugaan-pungli-pelantikan-serentak-35-kades-ada-setoran-ke-bpmd-matra/
Dalam komentarnya Saifuddin Baso meminta hal tersebut di usut tuntas, “Usut terus sampai tuntas”. Sementara itu Ketua DPRD Matra dalam komentarnya meminta untuk mempertanyakan hal tersebut ke Bupati Matra, “Apanya yang di usut… Tanya Langsung Pak Bupati,” tulis Lukman Said
Sementara nama akun lainnya, To Makaka berkomentar, pungutan apa saja walau ada persetujuan Bupati tetap tidak bisa kalau namanya pungutan. Lanjut akun Formand Matra, “Kita minta ketua komisi I DPRD Matra Uksin Djamluddin untuk melakukan hearing alias dengar pendapat PMD (Pemerintah Masyarakat Desa). Kemudian dihadiri seluruh Kades yang dilantik kemarin. Bagamana…?,” tulisnya.
Sedangkan Esrad dengan komentarnya menuliskan, harus bisa bedakan mana Pungli mana partisipasi atau kesepakatan.
Menanggapi hal tersebut akun bernama Abdul Aziz yang mengaku sebagai staf PMD berkomentar panjang, Izinkan saya sebagai staf Pemdes yang juga sebagai panitia penjaringan, pemilihan dan pelantikan Kades, untuk memberikan hak jawab atas ramainya tuduhan tidak terpuji di Medsos yang bisa membuat saling tidak nyaman.
Dana yg disiapkan untuk pelantikan jelas dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran). Pengadaan atribut seperti pet, dasi, tanda pangkat, tanda jabatan, papan nama dapat ditanyakan pada harmonis (toko-red) Pasangkayu 400 ribu per paket jumlah 14 juta. Sisanya untuk tenda terowongan, kursi, sound system, spanduk, nasi, snack untuk tamu undangan bahkan minus. Sebelum pelantikan diadakan rapat pemantapan, yang akhirnya karena para Kades ingin menghadirkan pendukungnya paling sedikit 50 orang, sehingga mereka sendiri yang sepakat untuk difasilitasi buka (berbuka puasa-red).
Sambungnya, kalau rata – rata Kades menghadirkan 50 berarti jumlah yang hadir 1.750 orang. Kotak nasi dan snack dibantu dengan pertimbangan tamu undangan dan pendukung berbuka dalam waktu yang sama. Rincian perdesa keluarga yang dilantik, panitia, BPD dan Tomas (Tokoh Masyarakat). Ternyata yang hadir ada yang lebih dari 50. Kita saksikan bersama, es buah saja 500 ribu per termos. Jelasnya. (Joni)