SMPN 2 menjadi salah satu titik vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan BIN Sulbar.
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Ratusan pelajaran di Kabupaten Mamuju mengikuti vaksinasi massal yang diselenggarakan Badan Intelejen Negera (BIN) Sulbar bersama Pemkab Mamuju, Polresta dan Dinas Kesehatan di beberapa tempat, Selasa, (12/10/21).

Pada penyelenggaraan vaksinasi massal itu, ratusan pelajar ini menerima vaksin dosis pertama dan kedua.

Kabinda Sulbar, Sudadi mengatakan, pihaknya turut berkontribusi dalam melancarkan vaksinasi Covid-19 dengan melakukan vaksinasi massal dibeberapa titik di Kabupaten Mamuju dengan menyasar pelajar.

Untuk pelajar BIN bekerja sama dengan Vaksinator Dinas Kesehatan Provinsi dan kabupaten mendatangi sejumlah sekolah di Mamuju, seperti SMP Negeri 2 Mamuju, SMA N 1 Mamuju, SMA N 2 Mamuju, dan SMA N 1 Rangas.

“Selain itu, kemarin melakukan door to door bagi masyarakat umum, pihaknya mendatangi rumah warga, sasarannya di Kampung Jati Kelurahan Sinyonyoi Selatan dan Tampalang Bagu,Kelurahan Sinyonyoi Kabupaten Mamuju,” sebut Sudadi.

Katanya dalam penyelenggaraan vaksinasi massal ini, BIN Sulbar di dukung Dinkes sebanyak 5500 Dosi vaksin.

Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BIN Sulbar. Katanya BIN Sulbar sangat berkontribusi membantu pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di Mamuju.

Itu dikarenakan capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Mamuju masih rendah jumlah baru mencapai 28 persen, sehingga diperlukan terobosan dalam melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

“Kita tidak sendiri menangani masalah ini, termasuk BIN Provinsi secara aktif mendukung dalam pencapaian vaksinasi Covid-19,” katanya.

Bupati Mamuju menjelaskan, salah satu kendala dalam memaksimalkan vaksinasi adalah banyaknya informasi hoaks sehingga membuat masyarakat ragu dalam mengikuti vaksinasi Covid-19.

Kata dia, diperlukan peran berbagai pihak, termasuk BIN dalam memerangi situasi itu. Dimana akses informasi yang begitu cepat membuat masyarakat banyak menerima informasi hoaks.

Terbukti, cakupan vaksinasi di daerah perkotaan lebih rendah dibandingkan di daerah seperti Kalumpang dan Bonehau yang jauh dari akses informasi. “Ini pengaruh Hoaks, dan kita harus mengedukasi masyarakat dan menyampaikan manfaat vaksin,” ujarnya.

Sebab itu, Sutinah pun mengharapkan peran media massa menyebarluaskan informasi positif terkait vaksinasi.

“Memang ada reaksi seperti baru baru ini ada yang lumpuh, tapi tidak diviralkan saat sudah sembuh,” tutupnya.

(Zulkifli)

Bagikan