banner 728x90

Mamuju Tengah, Katinting.com – Perhelatan Lalla Tassisara Expo 2024, dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Mamuju Tengah ke 12 Tahun, terus menukik sejumlah masalah, bagi pelaku UMKM, yang ikut menyewa lahan untuk melapak.

Para pelapak menyesalkan sikap penyelenggara hingga Even Organizer (EO) yang tidak memiliki empati terhadap kondisi yang dihadapi para pelaku UMKM, hingga kerugian membayangi sebagian besar pelaku UMKM.

Itu dipicu oleh area pelaksanaan LT Expo 2024 ini, bak kubangan kerbau saat hujan mengguyur wilayah Mamuju Tengah, akibatnya, akses dari ke area pelapak UMKM berlumpur

“Kami ini tidak tahu sampai di sini kondisi area pelaksanaan kegiatan akses area dalam lokasi, rusak parah, becek kalau abis hujan, kalau tahu begini kami tidak ke sini” ujar Yudi.

Ia mengatakan bahwa dirinya membayar Rp.1,6 juta untuk mendapatkan tempat berjualan, dengan kondisi lokasi yang ternyata cukup tidak strategis sebab malah berlumpur saat hujan.

“Sementara Rp.1,6 juta itu, panitian atau EO hanya siapkan kami listerik dan tempat, tenda kami bawa sendiri sendiri” keluh Yudi.

Baca juga : Soal Sewa Yang Mencekik UMKM, EO & Penyelenggara Bisa Dipidanakan, Dugaan “Penipuan”, HPN : Itu penipuan berjamaah

AWM3 Bantah Keterlibatannya di Lalla Tassisara Expo 2024

Soal Biaya Tempat Memberatkan UMKM, HPN Kritik EO, Amran: Semangat Hari Jadi, Harusnya UMKM Gratis

Diduga Ada Konten Kreator Dibalik Mahalnya Sewa Tempat LT Expo 2024, Kadis Berkepentingan Bungkam, Herman: Kan Perhitungan Hariannya Demikian

Sementara itu salah seorang pengujung memberikan empati kepada para pelaku UMKM, karena Ia merasakan betul saat bertandang ke lokasi LT Expo 2024 beberapa hari lalu, kondisi arena berlumpur dan kubangan di mana mana.

“Dan sepertinya penyelenggara dan EO tidak beri solusi kepada pelaku UMKM atas kondisi itu, sebab pedagang keluarkan modal besar bayar tempat, namun fasilitas yang didapatkan UMKM tidak ada, kecuali lokasi dan listerik, ini asli cumin cari untung panitianya” beber Halid.

Katanya, panitia dan EO, dengan harga yang cukup mahal dibayar UMKM, punya kewajiban penuh, mereka memberikan fasilitas yang memadai kepada pelapak UMKM, jangan semata cari untung.

“Dan terlebih kemudian kalau kegiatan ini saya dengan ada dananya, lalu kenapa harus pelaku UMKM dibebani sewa tempat, sementara itu tanah pemerintah, ini masuk ketegori penyimpangan” beber Halid.

Ia pun menambahkan apapun alasannya, panitia dan EO musti bertanggungjawab, tidak bisa beralasan di balik dalil cuaca, sebab memang sudah masuk penghujan.

“Jadi kalau alas an karena musim hujan, berarti fix penyelenggara cumin cari untung, sebab dari dahulu diketahui, kalau bulan Desember itu, di Indonesia adalah musim hujan atau musim basah, kenapa tidak pakai kajian proses penempatannya, nah ini tentu murni cari untung” imbuh Halid.

Terpisah, dikutif dari https://mamuju.inews.id/read/531084/berlumpur-pasca-diguyur-hujan-lokasi-lalla-tassisara-expo-2024-dikeluhkan?utm_medium=sosmed&utm_source=WhatsApp   penanggung jawab EO LT Expo 2024 Herman Amir, membantah jika tidak memperhatikan keluhan UMKM, namun Ia meminta maaf, sebab tak bisa menapikan kondisi cuaca sejak pelaksanaan LT Expo 2024 ini, hujan beberapa kali mengguyur arena acara.

“Sebab itu, kami berikan kesempatan bagi UMKM yang mau pindah tempat, mengingat kami tak bisa hindari kondisi musim hujan” sanggah Herman. (Fhatur Anjasmara)

Bagikan