Suasana arena Lalla Tassisara Expo 2024, di alun alun Benteng, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah. (dok Ist)
banner 728x90

Mamuju Tengah, Katinting.com – Mahalnya ongkos yang musti dibayar oleh pelaku UMKM yang ambil bagian di even Lalla Tassisara Expo 2024, mulai terkuak.

Seperti menafikan keluhan para pelaku UMKM, termasuk beberapa yang menjadi nara sumber yang namanya tak ingin di tulis (baca Pasal 7 Kode Etik Jurnalistik), kepada laman ini Event Organiser (EO) justru menyampaikan rincian bilangan beraroma kepentingan bisnis EO dan konten kreator yang diduga memicu mahalnya sewa tempat.

Bahkan sejumlah pejabat terkait yang dihubungi laman ini, memilih bungkam, tidak terkecuali Penjabat (Pj) Sekda Mamuju Tengah, Litha Febriani justru meminta laman ini konfirmasi langsung ke Kadis Pariwisata Mamuju Tengah, namun hingga 24 jam usai upaya konfirmasi dilayangkan, Kadis Pariwisata Mamuju Tengah Achmad Setiawan juga belum memberikan klarifikasi, sementara Kadis Perdagangan Mamuju Tengah juga minta pendapatnya tidak ditulis.

Baca juga :

Diajak Ramaikan Lalla Tassisara Expo 2024, Pedagang Merasa “Tercekik” & Dirugikan Panitia

Hanya penanggungjawab EO Herman Amir, meski tidak ingin menyampaikan klarifikasi, terkait berita sebelumnya, namun justru mengajak laman ini menghitung rincian perhitungan hingga mencapai Rp.1,2 juta hingga Rp.1,6 juta, juga membanding kegiatan yang sama ditempat lain.

“Dibandingkan ditempat lain bosku, ini masih lebih murah, kalau kegiatan yang sama ditempat lain bisa sampai lebih dari Rp.3 juta atau lebih mahal dari yang kami kenakan ke pelaku UMKM di Mamuju Tengah, jadi kan perhitungan hariannya demikian hingga 14 hari lamanya,” hitungnya kepada laman ini.

Ditengah Ia menghitung rincian penggunaan anggaran yang ditarik dari pelaku UMKM, seperti bayar artis nasional, mengundang ustad buat dzikir, bayar layanan konten kreator, listrik, ia pun memaksa laman ini membuka indentitas siapa pelaku UMKM pengadu ke media katinting. Tapi laman ini tetap berpedoman pada Pasal 7 Kode Etik Jurnalistik.

“Jadi kami tidak akan klarifikasi bosku, sebab kami tidak tahu, siapa yang melapor, namun cukup tahu saja bosku, kalau kami tahu orangnya, tentu kami akan segera temui mereka, kami service konten kreator, biar konten kreator kami yang bantu up dagangannya,” beber Herman.

Bahkan Ia merasa heran kalau ada pelaku UMKM yang keberatan, kenapa tidak kepada dirinya, karena Ia sudah berkeliling ke beberapa lapak UMKM justru para pelaku UMKM menyampaikan kalau mereka sudah untung.

“Jadi saya heran kalau ada lagi yang protes, dan kenapa tidak protes ke saya bosku, malah mereka saat saya datangi mengatakan sudah untung banyak,” elak Herman.

Ia pun menjelaskan bahwa kalau kemudian di malam ketiga, kondisi agak sepi, tentu tidak bisa dihindari, sebab itu adalah kondisi alam dimana cuaca memang sedang tak bersahabat, pihaknya sudah mendatangkan pawang tapi masih tetap cuaca tak bersahabat.

“Jadi kalau kondisi alam memang, sudah diluar kehendak kami, sebab itu sudah kehendak yang di atas, lawanmi kehendak Tuhan. Sebab kami sudah datangkan pawang, juga masih tetap hujan,” pungkas Herman.

(Fhatur Anjasmara)

Bagikan