Mamuju, Katinting.com – Pemkab Mamasa menunggu bantuan dari pemerintah pusat atas kerusakan beberapa rumah dan fasilitas publik yang rusak akibat gempa yang melanda wilayah Mamasa lebih dari sebulan.
Wakil Bupati Kabupaten Mamasa, Marthinus Tiranda saat ditemui seusai menghadiri workshop Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan pencanangan program terpadu intansi vertikal, di Kantor BPKP, jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju, Rabu (5/12), mengatakan, kerusakan pascagempa Mamasa akan dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kita sedang melakukan pendataan dan inventarisasi bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan. Nanti kita akan sampaikan laporannya ke BNPB Nasional. Kalau jumlah persisnya saya lupa tapi ada ratusan, ada berapa yang rusak ringan dan rusak berat,” ujarnya.
Ia melanjutkan, perbaikan bangunan yang rusak tergantung pada BNPB. Terkait dengan jumlah anggaran untuk perbaikan bangunan yang rusak, dirinya mengatakan, tergantung dari dana yang digelontorkan oleh BNPB.
“Tergantung dari BNPB Nasional, karena kalau kita mau pake APBD untuk itu, habis APBD. Angkanya belum bisa kita pastikan tetapi semua daerah yang kena bencana itu rehabilitasinya dari Pusat,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada intansi terkait untuk menurunkan tim trauma healing kepada siswa, agar tidak merasa takut untuk kembali dan konsen mengikuti proses belajar mengajar belajar diruang kelas.
“Harus ada pendampingan dari tim Trauma healing dari Pemda untuk kemudian membangkitkan keberanian dari anak sekolah,” katanya.
Sambung Marthinus menjelaskan, Sementara untuk infrastruktur jalan Kabupaten Mamasa termasuk daerah berkembang. Olehnya itu, Pembenahan terus menerus dilakukan namun tidak cukup jika hanya mengharapkan APBD.
“Tentu harus ada campur tangan dari pusat agar pembangunan lebih cepat. Yang kita harapkan saat ini yang secepatnya adalah jalan strategis nasional harus selesai. Karena itu akan mempercepat arus wisatawan dari Toraja ke Mamasa,” pungkasnya.
(Zulkifli)
