Potret persawahan di wilayah Kecamatan Pangale, yang mengalami kekeringan. (dok Ist)
banner 728x90

Mamuju Tengah, Katinting.com – Fenomena badai El Nino yang mengakibatkan kekeringan extrim melanda sebagian besar wilayah Indonesia saat ini, menimbulkan beragam dampak pada kawasan lumbung pangan andalan masyarakat di sejumlah daerah. Demikian pun dengan yang dialami dua kecamatan penghasil beras di Mamuju Tengah.

Dua kecamatan penghasil beras yang terdampak El Nino saat ini, yakni sejumlah persawahan di wilayah Kecamatan Tobadak dan Kecamatan Pangale, dan tidak kurang dari ratusan hektar sawah sudah mengalami kekeringan.

Saat dihubungi Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Mamuju Tengah Asmira Djamal Senin (21/08) membenarkan kondisi yang dialami para petani sawah saat ini, sebab hasil persawahan mereka akibat dampak El Nino sebagian besar tak mendatangkan hasil yang diharapkan.

“Berdasarkan data dari olah data yang dilakukan oleh penyuluh kami dilapangan, ada dua kecamatan yang terdampak El Nino saat ini, masing masing Kecamatan Tobadak dan Kecamatan Pangale, total sawah yang terdampak mencapai 273,5 hektar” ungkap Asmira.

Ia menuturkan akibat kekeringan extrim ini, diperkirakan akan berdampak pada kegagalam panen hingga mencapai 75 persen, sebab kondisi ini diperparah kemudian serangan hama tanaman terhadap padi yang ditanam.

“Maka dapat dikatakan saat ini sedang puso, sehingga bisa saja, gagal panen tak dapat dihindari dengan kondisi seperti ini” tutur Asmira.

Atas kondisi yang dialami petani di dua kecamatan di atas, Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Mamuju Tengah, terus melakukan mitigas dampak kekerinan terhadap lahan persawahan di Mamuju Tenah khususnya pada dua kecamatan yang terdampak, seperti melakukan survey lokasi oleh penyuluh, untuk menidentifikasi lahan yang kering terdampak El Nino, termasuk melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi untuk menyiapkan bibit tanaman padi melalui kegiatan penyediaan cadangan pangan.

“Menyiapkan pompa air, dan menyusun kegiatan pada RAPBD Perubahan yang fokus pada area terdampak El Nino dengan kategori parah, termasuk kemudian saat ini, kami menunggu edaran dari BNPB tentang darurat bencana El Nino, sebagai dasar kami untuk bertindak nanti” pungkas Asmira. (Fhatur Anjasmara)

Bagikan