Mamasa, Katinting.com – Sebuah pengumuman dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata Kabupaten Mamasa viral di media sosial. Dalam pengumuman tersebut, RSUD menyatakan bahwa stok obat-obatan dan bahan habis pakai telah habis, serta insentif para dokter belum dibayarkan.
Hal ini menyebabkan pelayanan rawat jalan (Poliklinik) dihentikan sementara mulai 17 September 2024 hingga waktu yang tidak ditentukan.
Pengumuman itu berbunyi: “Berhubung karena tidak tersedianya bahan habis pakai (BHP), stok obat-obatan Formularium JKN, Radiologi, dan reagen laboratorium, serta klaim BPJS dan insentif dokter yang belum dibayarkan, maka pelayanan rawat jalan (Poliklinik) kami hentikan sementara mulai hari ini, Selasa 17 September 2024, sampai tersedianya dan dibayarkannya hal-hal yang kami sebutkan di atas.”
Kabar ini sontak membuat masyarakat Mamasa, khususnya warga net, terkejut. Banyak yang khawatir karena ketiadaan obat dan penghentian layanan poliklinik akan menyulitkan masyarakat, terutama mereka yang memerlukan pengobatan rutin dan rawat jalan.
Upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari Direktur RSUD Kondosapata, Dr. Adriana Randabunga, tidak berjalan mulus. Saat wartawan mencoba menghubungi beliau, tidak ada respon yang memadai. Bahkan ketika wartawan mendatangi RSUD, hanya ditemui oleh seorang perawat yang menyebutkan bahwa direktur sudah pulang lebih awal.
Direktur kemudian memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp, dengan menyampaikan bahwa dirinya sedang tidak sehat.
Ia menulis: “Oh iya.. Maaf, pak, saya masih baring ini lagi sakit.”
Hingga saat ini, itu adalah satu-satunya tanggapan yang diterima wartawan. Upaya menghubungi direktur melalui telepon juga tidak berhasil, karena panggilan terus ditolak.
Situasi ini semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat Mamasa terkait manajemen dan pelayanan kesehatan di daerah mereka. (Saldi)