Katinting.com, Bontang – Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang, Faisal, menyoroti tingginya risiko kebakaran di wilayah pesisir seperti Selambai, Bontang Kuala, dan Berebas Ujung. Wilayah-wilayah ini dikenal memiliki populasi padat dengan kondisi geografis yang sulit dijangkau.
Teranyar, Si Jago Merah menghanguskan rumah warga di kawasan pesisir. Tepatnya di RT 16 Prakla, Kelurahan Berbas Pantai pada Jumat (2/8/2024) pagi. Diketahui saat kejadian, api membumbung tinggi, sebab rata-rata material rumah di kawasan atas air tersebut berbahan kayu.
Hal tersebut dinilai menambah kerentanan terhadap kebakaran. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Faisal mendorong Pemerintah Kota Bontang untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana (sarpras) penanggulangan kebakaran.
Faisal menjelaskan, salah satu solusi efektif yang dapat diambil adalah pembangunan kolam penampungan air di daerah pesisir. Kolam ini akan berfungsi sebagai sumber cadangan air yang siap digunakan kapan saja, terutama mengingat mayoritas rumah di kawasan tersebut terbuat dari kayu yang mudah terbakar.
“Keberadaan kolam air sangat penting sebagai langkah awal untuk memadamkan api sebelum tim pemadam kebakaran tiba,” ungkap Faisal, Jumat (2/8/2024).
Selain itu, Faisal menambahkan jika kondisi air laut yang pasang surut menambah tantangan dalam penanganan kebakaran. Sehingga butuh penanganan yang tepat.
“Kita tidak pernah tahu kapan kebakaran akan terjadi, bisa saat air laut sedang pasang atau surut. Oleh karena itu, keberadaan kolam penampungan air menjadi sangat krusial,” jelasnya.
Dengan adanya kolam penampungan air ini, diharapkan proses pemadaman kebakaran dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Hal ini penting mengingat keterbatasan akses kendaraan pemadam kebakaran ke wilayah pesisir, yang sering kali menghambat penanganan cepat.
“Risiko kebakaran di pesisir sangat tinggi, dan minimnya sumber air memperburuk situasi. Kolam penampungan air dapat menjadi solusi praktis untuk mengatasi kendala tersebut,” tekan Faisal.
Lebih lanjut, Faisal berharap pemerintah segera menindaklanjuti usulan ini sebagai bagian dari langkah tanggap darurat dalam mengantisipasi kebakaran.
“Kami berharap pemerintah mendengar aspirasi masyarakat pesisir dan segera merealisasikannya, demi keselamatan dan keamanan bersama,” tutupnya.
Usulan pembangunan kolam penampungan air ini tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, tetapi juga sebagai upaya jangka panjang untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana di wilayah pesisir. Dengan langkah ini, diharapkan potensi kerugian akibat kebakaran dapat diminimalisir, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi situasi darurat.