Katinting.com, Bontang – Proyek pembangunan polder di Telihan, yang diharapkan menjadi solusi penanganan banjir di Bontang, kembali menjadi sorotan. Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, menyuarakan kekhawatirannya terhadap mandeknya proyek tersebut, yang dikatakan terhambat oleh masalah pembebasan lahan.
Pada kesempatan yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jumat (2/8/2024), Amir Tosina menyayangkan lambannya proses pembebasan lahan yang menjadi prasyarat pembangunan polder. Ia menilai, masalah ini seharusnya tidak menjadi alasan tertundanya proyek yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Masalah pembebasan lahan seharusnya sudah diselesaikan. Ini menyangkut kepentingan umum untuk mengatasi banjir, jadi tidak boleh berlarut-larut,” tegas Amir.
Amir Tosina menekankan bahwa banjir adalah masalah krusial yang sudah lama menghantui masyarakat Bontang. Ia mempertanyakan komitmen Pemkot Bontang dalam menyelesaikan masalah ini, terutama ia menilai hingga kini, penanganan banjir baru mencapai 50 persen.
Lebih lanjut, Amir juga mengkritik wacana pembangunan polder yang terus bergulir tanpa ada langkah nyata. Sebagai solusi, ia mengusulkan agar pemerintah dapat membangun polder secara bertahap jika anggaran penuh belum tersedia.
“Jangan cuma sekedar wacana, masyarakat butuh tindakan nyata. Kalau anggaran tidak cukup untuk membangun polder secara keseluruhan, bisa dimulai dengan sebagian dulu,” sarannya.
Amir Tosina mendesak Pemkot Bontang untuk lebih serius dalam menangani kendala yang ada, dan segera melanjutkan pembangunan polder di Telihan. Mengingat banjir masih jadi momok masyarakat.
Lebih jauh, ia berharap agar pemerintah tidak hanya berwacana, tetapi segera menunjukkan aksi nyata dalam menyelesaikan masalah banjir yang kerap merugikan warga.
