

Katinting.com, Mamuju – Kurang lebih seribuan lebih Mahasiswa dari 6 perguruan tinggi se Mamuju dan menggelar aksi long march dari perapatan jalan Ahmad Kirang menuju ke kantor Gubernur Sulawesi Barat. Senin (2/05).
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa perguruan tinggi ini memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tepat 2 Mei, yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Mahasiswa menuntut pemerintah untuk peduli terhadap dunia pendidikan mewujudkan anggaran pendidikan 20%, yang sampai hari ini dianggap belum cukup dan hanya 16%.
“Pemerintah hari ini abai terhadap situasi pendidikan, anggaran pendidikan kita kurang dari 20 persen, banyak sekolah reok bahkan rubuh, belum lagi tenaga pendidiknya yang sangat kurang bahkan hanya suka rela,” kata Korlap Aksi Ali Akbar Ahmad.
Dalam tuntutannya mahasiswa menuntut pemerintah untuk menghentikan komersialisasi pendidikan, perhatian terhadap infrastruktur pendidikan, mencopot tenaga pendidik yang merusak moral peserta didik dan melakukan pemerataan terhadap tenaga pengajar dari kota ke desa.
Selain itu mahasiswa juga menekakan perwujudkan anggaran pendidikan 20%, adanya perhatian khusus terhadap siswa yang kurang mampu, menekan angka putus sekolah, pemerataan tenaga pendidik, memperketat pengawasan dana BOS serta mempersiapkan bangun pendidikan nasional menghadapi MEA.
“Kami minta kepada pemerintah atas situasi pendidikan kita hari ini, ketersediaan sumberdaya kita itu sangat banyak, sehingga harus diperdayakan, tenaga lokal Sulawesi Barat,” tutur Imat dalam orasinya. (Anhar Toribaras)

