

Mateng, Katinting.com – Sepekan pasca hari raya Idhul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah, peternak di sejumlah daerah dihadapkan pada persoalan wabah yang menyerang ternak mereka, berupa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menghinggapi unggas dan ternak berkaki empat.
Salah seorang peternak sapi di Karondang, Desa Babana, Nurdin, Rabu (11/05) kepada laman ini, mengungkapkan kekuawatiran yang dihadapinya, atas kemungkinan ternak sapi dan unggasnya terdampak wabah PMK.
Katanya, meski belum ada tanda tanda menunjukan unggas dan ternak berkaki empatnya terserang PMK, namun dengan wabah yang cukup cepat menyerang sejumlah ternak peternak di hampir semua daerah di Indonesia dalam sepekan ini, tentu menjadi kekuawatiran tersendiri.
“Kami tentu sangat prihatin pada kondisi ternak kami, baik jenis unggas maupun ternak berkaki empat seperti sapi, karena mewabahnya PMK menyerang ternak sejumlah peternak di Indonesia” ungkap Nurdin.
Hal yang sama juga menjadi kekuatiran peternak di Karacang, Desa Pangngalloang, Ibrahim, karena informasi yang diterimanya jika saat ini serangan wabah PMK ke ternak peternak, sangat massif, makanya Ia menakutkan ternak mereka terdampak wabah yang cukup menakutkan peternak.
“Sebab kalau PMK ini menyerang ternak kami, maka tentu akan mengancam populasi jumlah ternak kami, karena bisa mengakibatkan kematian pada ternak kami” beber Ibrahim.
Untuk itu, baik Nurdin maupun Ibrahim, berharap penuh kepada pemerintah melalui Dinas terkait, untuk segera melakukan pemantauan dan pengawasan melekat terkait wabah PMK ini, agar lebih dahulu ada antisipasi, kiranya wabah tersebut tak menyentuh ternak peternak di Mamuju Tengah.
Terpisah, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Mamuju Tengah, Nurwati, saat dihubungi laman ini via pagernya, membenarkan kalau wabah PMK saat ini, sedang menyerang ternak di sejumlah di daerah, disebagian wilayah Indonesia dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak propinsi, guna mendapatkan pendampingan dalam mengantisipasi penularan wabah PMK di Mamuju Tengah.
“Dan tadi siang kami bersama dokter hewan ke lapangan, setelah menerima laporan kalau ada ternak luka luka, takutnya PMK, ternyata setelah kami kesana diagnosa sementara penyakit Bali Sekte dan sudah dilakukan pengobatan, artinya belum ada yang terinfeksi PMK, dan semoga Mamuju Tengah dijauhkan dari penyakit PMK” terang Nurwati.
Ia juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi penularan wabah PMK masuk Mamuju Tengah, mulai pekan depan pihaknya, akan mengaktivkan semua posko pemeriksaan di perbatasan masuk Mamuju Tengah, sebagai antisipasi awal.
“Saat ini sedang proses pembuatan SK, yang akan menjadi pedoman petugas kami nanti di lapangan di posko pemeriksaan yang ada di perbatasan, guna memantau keluar masuknya ternak ke Bumi Lalla Tassisara ini” pungkas Nurwati.
(Fhatur Anjasmara)

