banner 728x90

 

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Barat meski baru akan digelar di tahun 2024, akan tetapi nama beberapa tokoh sudah mulai mengemuka.

Direktur Logos politika, Maenunis Amin, melalui rilisnya menyebut Pilgub Sulbar mendatang masih akan diisi lebih banyak oleh wajah lama.

“Dari beberapa simulasi dari mapping yang kita buat, Pilgub 2024 di Sulbar masih akan didominasi oleh wajah-wajah lama. Salah satu variabelnya bisa diukur dari peta komposisi partai hasil Pileg 2019.” Ungkap Maenunis.

Konsultan pemenangan Sutinah-Ado pada Pilkada Mamuju 2020 lalu ini, menilai bahwa persebaran partai dan jumlah kursinya di DPRD Sulbar cukup mempertegas siapa-siapa yang bakal maju di Pilgub Sulbar 2024.

“Figur yang paling berpotensi maju itu mudah diprediksi menggunakan variabel partai dan jumlah kursinya di DPRD Sulbar. Untuk posisi calon Gubernur dari top level itu ada Suhardi Duka dengan 9 kursi Demokrat, menyusul Aras Tammauni 8 kursi Golkar, Agus Ambo Djiwa 6 kursi PDIP, Ali Baal Masdar 4 kursi Gerindra. Kalau posisi wakil berpotensi diisi oleh Ramlan Badawi 2 kursi PAN, Syibli Sahabuddin 2 kursi PKB. Nasdem yang 6 kursi berpotensi diperebutkan antara Enny Angraeny ataupun Ratih Singkarru. Jadi mayoritas masih figur-figur lama.” Terangnya.

Maenunis tidak menapik potensi munculnya wajah baru ataupun figur non partisan, akan tetapi menurutnya semua partai akan lebih memprioritaskan mengusung kader sendiri.

“Ini bukan berarti menutup potensi munculnya figur baru seperti dua guru besar Prof. Husain Syam dan Prof. Masjaya ataupun non partisan seperti Ibrahim Masdar, akan tetapi mereka akan cukup sulit berebut rekomendasi dengan para ketua partai. Setiap partai tentu akan memprioritaskan kader sendiri apalagi kalau didukung trend elektoral yang bagus.” Beber Maenunis.

Ia juga memprediksi perolehan kursi di Pileg 2024 tidak akan bergeser signifikan dari komposisi jumlah hasil Pileg 2019.

“Meskipun Pilgub 2024 tidak mengacu pada dukungan kursi hasil Pileg 2019, akan tetapi prediksi kami perolehan Pileg 2024 akan relatif stabil. Komposisi mayoritasnya paling bertambah atau berkurang 1 kursi.” Pungkasnya.

 

(Rls)

Bagikan