Unras di Kantor PMD Mamuju. (Ist)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Penetapan calon kepala desa (Cakades) Desa Takandeang, Kecamatan Papapang, Kabupaten Mamuju, menuai polemik.

Merasa tidak puas, puluhan warga melakukan aksi protes di depan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Jalan Kurungan Bassi, Kelurahan Rimuku, Mamuju, Kamis (9/12/21).

Warga yang menggelar aksi protes itu membentangkan spanduk banduk yang bertuliskan “Gerakan Masyarakat Takandeang”.

Mereka menduga pansel penetapan bakal calon Cakades tidak transparan dalam tes wawancara dan tertulis.

Maman Suryaman koordinator aksi menilai salah satu bakal Cakades sengaja di gugurkan atau tidak lulus. Ia mengatakan mantan kepala desa Takandeang sebelumnya, merasa di intervensi waktu tes wawancara.

“Ada tendensi terhadap Cakades, saat wawancara, kami menduga pansel tidak Independen,” ucapnya.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Mamuju, Abdul Rahim Mustafa menuturkan, pihaknya akan merespon tuntutan massa aksi jika itu sesuai dengan koridornya. Dia menyampaikan, mengenai pendapat, koreksi dan tanggapan terhadap hasil seleksi, itu wajar-wajar saja.

“Dan insyaallah hasilnya besok akan diumumkan oleh panitia seleksi,” katanya.

Dia menungkapkan, tidak ada intervensi dari PMD karena kewenangan diberikan sepenuhnya di Pansel. Terkait tes susulan, pihaknya akan laporkan ke pimpinan dan akan diskusikan dengan seluruh panitia dan pengarah serta tim seleksi.

Adapun penyampaian dalam selebaran Gerakan Masyarakat Desa Takandeang :

  1. Kepala desa yang membawa nama baik Desa Takandeang bahkan mengharumkan nama baik Kabupaten Mamuju, baik dalam pengelolaan keuangan maupun pembangunan kenapa tidak diloloskan ?
  2. Tes ulang dengan syarat mengganti salah satu Timsel?
  3. Tansparansi nilai hasil seleksi tertulis maupun tes wawancara dan transparansi nilai ambang batas yang harus terpenuhi agar calon Kades bisa dikatakan lolos seleksi tambahan.
  4. Mosi tidak percaya kepada Timsel.

(Zulkifli)

Bagikan