

Topoyo, Katinting.com – Ketua DPRD Kabupaten Mamuju Tengah, H. Arsal Aras di acara Musrenbang Kecamatan Topoyo menyampaikan, bawah suatu kabupaten atau suatu negara itu akan kelihatan pembangunannya begitu bagus kalau diawali sebuah perencanaan yang bagus pula, sehingga dengan demikian perencanaan ini tidak boleh dijadikan suatu hal formalitas belaka, kalau itu menjadi formalitas belaka maka yang menjadi kekhawatiran kita, setiap tahunnya kita mengadakan Musrenbang menyusun program dan perencanaan tetapi tidak ada perubahan yang signifikan baik itu di tingkat pemerintahan yang terkecil sampai di tingkat pemerintahan kabupaten.
Sebagai Daerah termudah di Provinsi Sulawesi Barat, maka Kabupaten Mamuju Tengah harus dikelola dengan baik dan Professional. Kepada seluruh stakeholder yang ada kita harus mengejar ketertinggalan selama ini. Karena Potensi yang kita miliki sangat mendukung, tinggal bangaimana kita mengelola potensi itu agar bermanfaat untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Coba kita melihat negara singapura, sampai saat ini disana perencanaannya sejak 50 tahun lalu, tidak berubah-ubah tapi kemajuannya begitu pesat dan bagus. “Kita tidak ingin setiap pimpinan berganti perencanaan itu berubah, Mamuju Tengah sampai hari ini di desain tata ruang kantor saja tidak tuntas, sudah 4 tahun kita tidak ingin membangun tata kelolah daerah ini dibangun dengan cara ada uang tiba masa tiba akal baru kita mau mulai, mungkin teman-teman sudah bosan mendengar tapi saya tidak akan pernah berhenti untuk menyampaikan itu.” tegasnya.
“Saya ingin memulai dari sebuah desa. Pemberian insentif APBN itu berjalan sudah lebih 4 tahun, sekarang bukan hanya saya tetapi semua masyarakat bisa melihat seperti apa perkembangan yang ada di desa saat ini. Apakah teman-teman kepala desa mampu memberikan trobosan-trobosan yang dapat membangun ataukah itu saja berulang-ulang.” ujar H. Arsal Aras.
Saya ingin teman-teman kepala desa punya inovasi ketika membangun tidak sama saat kita diberi porsi ADD dengan tambahan dana APBN sejak tahun kemarin. Sudah menyampaikan pemerintahan daerah untuk menghentikan jalan tani, saluran buang dan lain- lain, Kenapa? Tidak efektif jalan tani dibangun tahun 2015-2016 begitu besar sekarang boleh kita lihat apa yang terjadi, hanya apa? Yang tumbuh hanya ilalang, rumput yang tumbuh, kenapa? Karena tidak ada tindak lanjut itu yang terjadi saat ini. Sehingga dengan demikian proses pembangunan yang ada di desa ini hanya biasa-biasa saja sementara proses penembahan anggaran begitu besar, bisa dibayangkan 5 tahun yang lalu teman-teman di desa hanya menerima 100 juta sampai 250 juta. Kira-kira begitu 5 tahun yang lalu.
4 tahun terakhir teman-teman di desa sudah menerima 1 milyar lebih, lalu pertanyaannya apakah sama atau ada perubahan? Yang menjawab bukan kepala desa tapi masyarakat.
Kita akan terus mensuport teman-teman kepala desa seperti program pemerintah presiden Joko Widodo “Membangun Negara Dimulai Dari desa” maka dana APBN itu dikucurkan pada teman-teman yang ada di desa.
“Kita berharap ada sinergi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten dengan pemerintah desa. Supaya sasaran yang di inginkan oleh pemerintah daerah yang diramu oleh sebuah yang namanya RPJMD itu sejalan dimulai dari desa sampai di Kabupaten.” Harapnya.
Kemarin saya sudah menyampaikan visi-misi kepala desa yang digagas oleh calon kepala desa tolong diselektif betul jangan sampai visi-misi kepala desa bertentangan dengan visi-misi pemerintahan yang ada di kabupaten, kalau itu bertentangan maka pola pemerintahannya tidak sejalan.
“Kita berharap pemerintah desa dan pemerintah kabupaten itu bisa bersinergi dalam proses pembangunan,” harapnya.
(ST/Advertorial)

