

Mamuju, Katinting.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Irjen Pol Carlo Brix Tewu sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat.
Wakil ketua DPRD Mamuju Sugianto, berpendapat Kemendagri memilih dari kalangan Polri karena pertimbangan netralitas.
“Menurut saya kenapa pemerintah pusat memilih dari Polri, guna menjamin keamanan Sulbar, khususnya menjelang dan berakhirnya Pilgub Sulbar. dan kedua agar bisa menjadi pelaksana tugas Gubernur yang independen,” kata Sugianto belum lama ini.
Sugianto menengaskan kenetralitasan Irjen Pol Carlo Brix Tewu terjami karena tidak ada salah satupun kandidat yang maju di Pilgub Sulbar dari kalangan Polri.
“Lebih independen karena mungkin, ini mungkin ya, kebetulan maju di Pilkada ini ada purnawirawan TNI, katakanlah begitu. kemudian ada juga kalangan mantan bupati yang maju birokrat, itu saja bagi saya,” tegasnya.
Meski demikian Mantan Ketua DPRD Mamuju tetap berharap Irjen Pol Carlo Brix Tewu bisa mengawal pelaksanaan Pilgub dengan tepat dan baik.
“Penciptaan kondisi keamanan, tidak ada ribut-ribut dan sebagainya serta yang penting pemerintahan Pemprov Sulbar dengan setiap kabupaten di Sulbar bisa terjalin baik.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melantik Irjen Pol Carlo Brix Tewu sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat.
Dalam sambutannya, Tjahjo memberi pengarahan kepada Carlo yang memiliki dua tugas pokok setelah resmi menjadi Penjabat Gubernur Sulawesi Barat.
Tjahjo meminta mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan mensukseskan pemilihan gubernur dan wakil gubernur defenitif pada Pilkada serentak Februari 2017 mendatang.
Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu juga meminta Jenderal Polisi Bintang dua tersebut untuk melakukan komunikasi yang intensif dengan anggota DPD, anggota DPR dari daerah Sulawesi Barat, DPRD Provinsi serta seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah.
“Sehingga Sulawesi Barat mampu mewujudkan pengembangan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Tjahjo dalam pelantikan Penjabat Gubernur Sulawesi Barat di Gedung Kemendagri, Jakarta, Jumat (30/12).
Ditemui usai pelantikan, Tjahjo mengungkapkan alasan dipilihnya Penjabat bukan berasal dari lingkungan Kementerian Dalam Negeri seperti biasanya. Carlo sendiri saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.
Tjahjo menjelaskan terpenting penjabat Gubernur pada prinsipnya harus diisi oleh pejabat eselon I.
“Kami kan mengirimkan tiga nama ke Bapak Presiden. Jadi tak harus dari Depdagri kami bisa mengusulkan. Padahal tahun depan juga banyak, ada sampai 14 penjabat gubernur juga baik yang habis masa jabatan atau cuti. Saya kira enggak ada masalah yang penting dia pejabat eselon I dan pak Carlo adalah pejabat eselon I di Kemenkopolhukam,” jelasnya. (Srf)

