Mateng, Katinting.com – dr. H. Suhardi Duka, MM anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat melaksanakan reses sekaligus menghadiri kegiatan Perluasan Safari Gemarikan dalam rangka percepatan penurunan stunting dan gizi buruk di Desa Salumanurung, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah.
Kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini di hadiri ratusan warga berlangsung di lapangan sepak bola, Rabu 20 April 2022, mengusung tegline Ayo Makan Ikan “Makan Ikan, Sehat, Kuat dan Cerdas”.
Selain itu hadir anggota DPRD Mamuju Tengah dari Partai Demokrat Markus dan Hamka, juga hadir dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan diwakili Direktur Pemasaran, Dirjen PDSPKP, Erwin Dwiyana, dan Sekdis DKP Mamuju Tengah Awaluddin.
Dalam sambutannya, Suhardi Duka mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan untuk mengatasi stunting dan gizi buruk.
“Salah satu pengaruh besar stunting karena tidak mau makan ikan. Dan ikan itu baik. Diantara ayam, daging dan ikan yang paling baik gizinya itu ikan, jadi ayo makan ikan,” pungkas SDK sapaan akrab Suhardi Duka.
Sambung kata SDK, golden age atau periode emas pada pertumbuhan anak sangat membutuhkan gizi yang baik, dan itu bisa didapatkan pada ikan. “Sehingga penting diperhatikan gizinya. Dimulai dari ibu hamil harus rajin makan ikan,” ucapnya.

Ditempat yang sama, saat Awaluddin menyampaikan sambutan, bahwa Mamuju Tengah memiliki garis pantai 86,21 KM, dari 54 desa sebanyak 18 desa merupakan daerah pesisir. Dari 4 kecamatan hanya satu yang bukan pesisir.
Menurutnya sesuai data kementerian kesehatan stunting di Mamuju Tengah mencapai 26,3 persen yang menandakan tingkat konsumsi ikan rendah. Sehingga DKP Mamuju Tengah dengan program yang ada mendorong peningkatan produksi dan konsumsi ikan melalui Gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) yang setiap tahun diagendakan.
“Kami berharap kepada bapak Komisi IV DPR RI dan KKP RI agar kiranya menyalurkan program yang membangun sektor perikanan. Kami DKP Mamuju Tengah senantiasa mendukung dan siap bersinergi untuk membangun sektor kelautan dan perikanan,” harapnya.
Markus dalam sambutannya juga menyampaikan, Mamuju Tengah disebutkan menyumbang 26,3 persen stunting, Itu pertanda masyarakat kita masih kekurangan gizi sehingga gerakan yang dilaksanakan diharapkan dapat memperbaiki keadaan.
Sementara itu, Erwin Dwiyana mengatakan, masalah paling penting pada masalah stunting itu terkait pertumbuhan otak anak, dampaknya kemampuan untuk menangkap informasi atau dalam belajar terganggu, serta mudah terserang penyakit.
“Tiga tahun terakhir ini kami dari KKP dan DPR RI khususnya komisi IV bersinergi untuk mengkampanyekan makan ikan. Karena kita sadar, memiliki sumberdaya ikan yang melimpah, kenapa tidak kita memanfaatkan ikan ini sebagai sumber asupan gizi untuk memerangi atau menangani stunting,” sebutnya.
Merespon posisi Sulbar cukup tinggi stunting, ia mengatakan, bahwa tidak melulu pola makan tetapi juga akses kesehatan, kemudian pola asuh. “Kebetulan KKP ini lebih menekankan pada pola pangannya, karena kita paham hasil penelitian kementerian kesehatan bahwa anak yang stunting itu pasti pertumbuhan otaknya terganggu. Untuk menghindari dampak dari otak ini, salah satunya omega 3 yang ada pada ikan itu,” jelasnya.
Pada kesempatan ini Suhardi Duka membagikan paket sembako, bibit Durian Musing King dan alat tulis kepada sejumlah anak-anak.

(Anhar)

Comment