Mamuju Katinting.com – Indonesia Off-road Federation (IOF) kembali mengantar tim kesehatan ke posko pengungsian korban gempa M6,2 di Dusun Batulappa Utara, Desa Sumare, Kecamatan Simboro, Mamuju, Kamis (21/1).
Kali ini dua mobil IOF mengantar Tim Medis dari Yonkes TNI AU sebanyak tiga orang. Selain mengantar Tim Medis untuk pelayanan kesehatan, IOF juga tak lupa membawa logistik berupaya makan siap saji, makanan tambahan bayi, sarung untuk bayi, dan ibu hamil.
Di posko pengungsian Batulappa Utara, sebanyak 27 Kepala keluarga yang mengungsi ditempat tersebut. Sebanyak 30 anak kecil dan tiga bayi.
Disana, terdapat dua bangunan terbuka yang dijadikan posko, salah satunya berupa kandang ayam namun belum dioperasikan sehingga masih layak untuk menjadi tempat sementara.
Danki Rumkitlap Yonkes Denmabesau, Lettu Kes dr. Dicky Budi Nurcahya mengatakan paska bencana rata-rata pengungsi mengeluh pegal-pegal, sakit perut, diare.
“Jadi sakit-sakitnya pasca bencana. Ada yang bertahan di rumah itu karena penyakit gula yang tinggi dan karena bencana ini psikologinya juga terganggu,” kata dia.
Penanganan yang dilakukan lanjut dr. Dicky yakni pemberian obat-obatan. “Ini penanganan awal saja, tetapi harus dicek lagi untuk tindaklanjutnya. Sementara yang diare masih tergolong sedikit” tandasnya.
Pengurus IOF Pengcab Polman, Indar Jaya yang mengantar tim medis ke lokasi pengungsian menyampaikan pihaknya dalam hal ini IOF Pengda Sulbar dan sejumlah pihak yang terlibat, akan terus menyasar daerah-daerah yang terisolir.
“Hari ini kami kembali mendatangi masyarakat Sulbar yang terdampak gempa. Kali ini kami mendatangi salah satu posko yang tergolong tersembunyi dan kami hadir dengan sejumlah bantuan dan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Lokasi tersebut diketahui atas laporan dari warga setempat sehingga berkordinasi dengan posko Klaster Kesehatan untuk mendapat bantuan tim medis dan obat-obatan.
“Alhamdulillah sekira 28 Kepala Keluarga dapat fasilitas untuk memeriksakan kesehatan, dan kami akan terus bergerak demi Sulawesi Barat agar dapat kembali bangkit,” tandas pria yang akrab disapa om Indar ini.
Salah seorang pengungsi di posko tersebut, Ramlia (30) menuturkan pasca gempa yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju itu, baru hari keempat mereka mendapatkan bantuan logistik. Namun untuk Pelayanan kesehatan baru kali ini.
Dia berharap semoga di posko pengungsian ini sekalu mendapat bantuan dari relawan maupun pemerintah. “Setiap hari harus ada masuk bantuan makanan pokok, karena setiap hari bisa lebih 20 liter untuk komunikasi kami disini,” sebutnya.
(Zulkifli)