Wagub Sulbar, Enny Anggraeni Anwar saat menghadiri Pertemuan Koordinasi Penaggulangan Covid-19 terintegrasi, yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Sulbar melalui video conference.
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Berdasarkan penilaian level transmisi sampai saat ini, data assesment penilaian level transmisi pandemi per 21 Agustus 2021, Sulbar berada pada level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar saat menghadiri Pertemuan Koordinasi Penaggulangan Covid-19 terintegrasi, yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Sulbar melalui video conference, Senin, (23/8).

Enny Anggraeny Anwar menuturkan, di Sulbar, pada 29 Maret 2020 sampai 22 Agustus 2021, jumlah kasus yang dilaporkan, yakni 11.126 kasus, sembuh, 9.279 (83,4 persen) dan meninggal, 258 (2.3 persen).

Katanya, berbagai upaya telah dilakukan dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Sulbar, diantaranya penanganan kesehatan, vaksinasi dan pemulihan ekonomi.

“Upaya tersebut masih perlu kita optimalkan bersama utamanya dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, agar melaksanakan PPKM di wilayah dengan kriteria Level 3, Level 2 dan Level 1 situasi pandemi berdasarkan assesmen oleh Kementerian Kesehatan,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, pengaturan untuk wilayah yang ditetapkan sebagai assesmen dengan kriteria Level 3 sesuai yang tertuang dalam Instruksi Mendagri No. 32 Tahun 2021 tentang PPKM, agar dilaksanakan dan diterapkan bersama.

Selain pengaturan PPKM, pemerintah provinsi dan kabupaten sampai dengan pemerintah desa maupun kelurahan, diminta untuk lebih mengintensifkan disiplin protokol kesehatan dan upaya penanganan kesehatan.

Disiplin protokol kesehatan dan upaya penanganan kesehatan seperti membagikan masker dan menggunakan masker yang baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan yang berpotensi menimbulkan penularan dan mengurangi mobilitas.

“Disamping itu, memperkuat kemampuan, sistem dan manajemen tracing, perbaikan treatment termasuk meningkatkan fasilitas kesehatan, seperti tempat tidur, ruang ICU, maupun tempat isolasi/karantina, koordinasi antar daerah yang berdekatan melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) untuk redistribusi pasien dan tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangan masing-masing, serta meningkatkan cakupan vaksinasi yang saat ini masih berada pada 17,97 persen (dosis pertama) dan 9,50 persen (dosis kedua),” jelas Enny.

Enny berharap, melalui pertemuan koordinasi tersebut semua jenjang dan sektor dapat bersama-sama membangun sinergi dan kolaborasi dalam mengahadapi pandemi Covid-19 di Indonesia tercinta pada umumnya dan di Sulbar pada khususnya.

(*/Zulkifli)

Bagikan