Muh Yahya Saleh, Kadis PUPR mamuju Tengah
banner 728x90

Topoyo, Katinting.com – Pembangunan Jembatan Ganda Topoyo mulai dilaksanakan, itu dilihat dengan dibongkarnya sejumlah bangunan yang masuk dalam kawasan pembangunan Jembatan Ganda Topoyo, pada sisi selatan dan utara dari Jembatan Topoyo saat ini.

Satu buah Beko atau Excavator telah nampak dilokasi sejak pukul 09.00, Senin (30/03), melakukan aktivitas pembongkaran deretan sejumlah jejeran warung dan gardu. Pembongkaran dilakukan pada sisi selatan dari Jembatan Topoyo, namun tak mendapatkan penolakan dari pemilik bangunan, sehingga pembongkaran tak memakan waktu lama.

Tapi saat Beko beralih kesisi utara dari jembatan Topoyo, pelaksanaan pembongkaran tersendat beberapa kali, karena beberapa pemilik bangunan yang akan digeruduk oleh Beko, melakukan protes, sehingga Kapolres Mamuju Tengah ikut turun kelokasi memfasilitasi perundingan antara warga dengan pelaksana proyek pembangunan jembatan ganda serta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mamuju Tengah.

Dari hasil perundingan disepakati jika warga pemilik bangunan meminta kompensasi biaya pembangunan kembali ditempatnya yang baru nanti. Dan biaya kompensasi tersebut ditanggung oleh Aras Tammani Bupati Mamuju Tengah, untuk delapan pemilik bangunan.

Akhirnya pembongkaran dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 dengan menggunakan Beko, meruntuhkan satu persatu bangunan yang telah dinegosiasikan dibawah pengamanan sejumlah aparat Satpol dibantu oleh person Polres Mamuju Tengah.

Salah seorang pemilik bangunan yang juga ikut dibongkar, namanya minta tidak ditulis, menyatakan pasrah menerima pembongkaran ini, sebab dirinya memang dari awal sadar kalau tak memiliki hak atas lahan ditempatinya tersebut berjualan. Karenanya saat dilakukan pembongkaran, dirinya hanya menyelamatkan barangnya yang masih bisa dimanfaatkan.

“Saya pasrah saja, karena memang lokasi ini bukan tempat kami, ini memang tanah negara, karena masih bagian bantaran sungai, makanya saat proyek jembatan sudah dimulai, mau tidak mau saya memang harus tinggalkan tempat ini,” sebut sumber tadi.

Saat ditemui dilokasi, Pelaksana Tugas Kadis PUPR, Muh. Yahya Saleh, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan jembatan ganda ini sudah direncanakan sejak akhir tahun 2019, dan berdasarkan kesepekatan antara pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah, dengan pihak Balai, jembatan ini mulai dilaksanakan awal Maret tahun ini.

“Sebab itu kami lansung aksi dilapangan, dan tahap pertama kami bongkar dulu bangunan yang ada sebagai pembersihan lokasi,” ungkap Yahya. (ADV)

(Mahfudz)

Bagikan