banner 728x90
Akses pasar senteral Mamuju Tengah yang Mangkrak. (Mahfudz)

Topoyo, Katinting.com – Akses dari dan kepasar senteral Mamuju Tengah, sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer, mangkrak, dipertanyakan oleh warga, kapan tuntas dilakukan peningkatan, sebab sepengetahuan warga, akses tersebut konstruksi dua jalur dengan beton.

Namun sudah memasuki tahun keenam usai jalan tersebut dibuka, sampai saat ini belum kelar ditingkatkan, sebagaimana rencana awal, mengingat jalan itu adalah akses utama menuju ke Pasar Senteral Mamuju Tengah.

Salah seorang warga Mamuju Tengah, Ikhsan Wahab, pada Rabu (02/04), kepada Katinting.com, mengungkapkan kalau ruas itu mulai dibuka dan dibangun awal tahun 2014, karena akses tersebut untuk kepentinga umum lebih besar, maka beberapa pemilik lahan mengikhlaskan lahannya, diambil pemerintah guna pembangunan jalan.

“Dan mereka mengikhlaskan lahannya untuk jalan kala itu, karena penjabat bupati pertama kala itu, menyampaikan kalau jalan yang akan dibangun nantinya lansung di benahi dan konstruksi beton, tapi hingga saat ini, sudah enam tahun berlalu, malah makin memprihatinkan kondisinya,” ungkap Ikhsan.

Warga lainnya, Ramli  juga menuturkan, bahwa sebenarnya bisa memahami mengapa pemerintah belum melakukan peningkatan pada ruas jalan akses dari dan ke Pasar Senteral Mamuju Tengah, dikarenakan, setiap tahun anggaran, pembagian anggaran untuk sejumlah program tak cukup.

“Itu kami biwa pahami, tapi tentu ada upaya lain yang bisa dilakukan, misalnya cukup dipelihara saja sekali dalam setahun, digreder atau kubangan yang ada cukup ditimbun sirtu, agar tetap baik dimanfaatkan bagi warga yang hendak kepasar, jangan dibiarkan seperti saat ini, kubangan dimana mana,” sebut Ramli.

Saat dihubungi, Plt Kadis PUPR Mamuju Tengah, Muhammad Yahya Saleh, membenarkan kondisi ruas jalan yang ada saat ini. Dan menyampaikan bahwa tiap tahun masuk usulan perencanaan peningkatan ruas jalan dalam kota Mamuju Tengah, melalui APBN baik DAK maupun DAU.

“Tapi karena skala anggaran yang tak memadai sehingga belum mendapatkan anggaran sampai saat ini, bahkan tahun ini, juga rencananya akan dikerjakan melalui DAK, tapi sepertinya batal lagi, dikarenakan DAK ditarik oleh pemerintah pusat, akibat tingginya biaya penanganan pencegahan Covid-19,” ujar Yahya.

Tapi kendati sampai saat ini belum mendapatkan anggaran, Ia berharap tahun depan sudah mendapatkan anggaran, sehingga bisa tertangani cepat, dan semoga usulannya mendapatkan persetujuan pemerintah pusat.

“Sebab posisi kami hanya mengusulkan, apakah disetujui atau tidak tentu, kewenangannya ada dipemerintah pusat,” tutup Yahya. (ADV)

(Mahfudz)

Bagikan

Comment