Ruas jalan yang terdapat beberapa pelaku usaha, tapi tak memiliki lahan parkir bagi konsumennya. (Dok. Mahfudz)
banner 728x90

Mateng, Katinting.com – Warga Mamuju Tengah (Mateng), menyesalkan sejumlah pelaku usaha yang tidak memiliki lahan parkir, justru seenaknya melakukan bongkar muat diatas ruas jalan, yang mengakibatkan penyempitan ruas jalan.

Beberapa ruas jalan yang mendapatkan atensi dari warga Mamuju Tengah, untuk segera diperhatikan oleh instansi terkait, adalah sebagian ruas Jalan Pattanabone, khususnya sekitar alun alun Topoyo, ruas Jalan Zainuddin sekitar Bayor.

Didua ruas jalan tersebut diatas merupakan ruas jalan penghubung utama, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Topoyo, sehingga tak terhindarkan kemacetan mewarnai ruas jalan tersebut, dikala sejumlah pelaku usaha yang membuka usaha diruas jalan itu, melakukan bongkar muat.

Bahkan kemacetan sangat terasa dijam kerja kantoran dan perusahaan, karena lebar ruas jalan diwilayah itu, memang sangat sempit, jadi kalau terjadi proses bongkar muat oleh pemilik toko disepanjang ruas ini, kemacetan tak terhindarkan.

“Tentu ini sangat kami sesalkan, karena beberapa toko besar, berada diruas ini, dan tak punya lahan parkir, mereka menggunakan ruas badan jalan, sebagai tempat parkir kala bongkar muat, jadinya, kami pengguna jalan yang lain, terdzolimi,” kesal Jumrah warga Topoyo, Selasa (6/10).

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh pengguna jalan dari Wailotong, Desa Tumbu, Sukirman, karena dipastikan setiap hari, beberapa titik diruas jalan Pattanabone, yang ada toko melakukan bongkar muat tapi tak punya lahan parkir, akan menimbulkan macet yang cukup parah.

“Mestinya instansi terkait melakukan koordinasi soal ini, sebab ini kalau dibiarkan, akan menjadi potensi konflik yang sulit diurai dimasa mendatang, karenanya, baik polisi, Dishub dan Tataruang, harus membuat aturan yang tegas, sebagai solusi timbulnya kemacetan diarea itu,” tegas Sukirman.

Karenanya, Ia berharap penataan pemanfaatan ruas jalan dan teras jalan di Mamuju Tengah, saat ini adalah kesempatan yang mesti dilakukan oleh pihak terkait, sebelum benar benar menjadi benang kusut, sebab kalau ini dibiarkan, maka bukan tak mungkin, akan menjadi persoalan besar diwaktu mendatang.

“Kalau ini tidak ditangani dengan cepat, maka bisa jadi justru pengguna jalan dengan pemilik toko yang melakukan aktivitas bongkar muat, akan berbenturan,” harap Sukirman.

(Mahfudz)

Bagikan