banner 728x90
Gunakan helikopter milik TNI-AD, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi berkunjung ke Desa Bela-Kopeang, Tapalang.
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi berkunjung ke Desa Bela dan Kopeang, Kecamatan Tapalang, Mamuju, Kamis (11/3). Kunjungan untuk meninjau langsung kondisi warga di Desa Bela dan Kopeang ini menggunakan helikopter milik TNI-AD.

Sutinah bertolak dari lapangan Merdeka Mamuju menuju Bela-Kopeang. Dua Desa yang terisolir karena longsor akibat gempa M6,2, 15 Januari lalu.

“Lokasinya memang sangat jauh dari kota. Naik turun gunung, kemudian ada banyak jurang. Juga ada beberapa longsoran parah, bahkan ada gunung yang longsor setengahnya,” ungkap Sutinah.

Paska gempa medio Januari lalu, dilaporkan terdapat 27 titik longsor di Mamuju yang mengakibatkan tertutupnya akses transportasi , termasuk Desa Bela-Kopeang.

“Sebelum mendarat, kita melihat dari udara kondisi riil yang terjadi di Bela-Kopeang. Ternyata benar ada beberapa longsoran yang menyebabkan tertutupnya akses ke ibukota Kecamatan Tapalang,” terang Sutinah.

Selain mengunjungi masyarakat di dua Desa itu, Bupati perempuan pertama di Mamuju itu didampingi Kepala Dinas PUPR, Dinas Sosial dan Dinas Perkim Mamuju juga menyalurkan bantuan sembako ke masyarakat Desa Bela-Kopeang.

Mantan Kadis Perdagangan Mamuju itu menuturkan, setibanya disana, ia disambut antusias oleh masyarakat. Ia mengaku tersentuh melihat respon masyarakat terhadap kedatangannya.

“Sejak masa kampanye, saya memang berjanji dalam hati, bahwa kalau saya diberi amanah sebagai bupati, saya akan mengunjungi tempat-tempat yang tidak sempat saya sambangi ketika kampanye. Dan alhamdulilah, di minggu kedua kami dilantik, saya bisa datang langsung di daerah yang terisolir ini. Saya sangat terharu melihat antusiasme mereka menyambut saya,” ungkapnya.

Kepada masyarakat Bela-Kopeang, Sutinah juga memberikan motivasi dan dukungan moral, bahwa kita harus bangkit setelah gempa.

Sutinah juga mengungkapkan, di Desa Bela-Kopeang dari segi bangunan perumahan, sebenarnya tidak begitu banyak yang rusak, tapi kendala mereka adalah akses jalanan yang tertutup karena longsor.

“Di sana juga terdapat beberapa sarana ibadah dan sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Insya Allah tahun depan kita bisa merenovasi sekolah-sekolah di Bela-Kopeang,” ungkapnya.

Sejak awal dilantik, Sutinah memang menitikberatkan penanganan paska gempa sebagai salah satu program 100 Hari Pertama. Dari kunjungan ini, Sutinah mengungkapkan rasa syukur bisa bertemu langsung dengan masyarakat Bela dan Kopeang.

“Mudah-mudahan saya bisa ke sana lagi dalam keadaan yang lebih baik,” pungkasnya.

(ADV/RF/Zulkifli)

Bagikan

Comment