

Katinting.com, Mamuju – Pemukulan yang dilakukan, diduga oleh 9 orang oknum anggota kepolisian Mamuju terhadap seorang mahasiswa STIE Muhammadiyah Mamuju, Tri Sutrisno (21), memberikan contoh yang buruk kepada masyarakat, sebagai bentuk dan tindakan premanisme yang sudah kesekian kalinya terjadi di Mamuju.
Malam tadi sekira pukul 00.15 (21/05), jelas Ibnu Imat Totori Koorlap Aksi, tiba-tiba saja kawan kami diseret dari ruang bernyanyi, datang salah satu anggota polisi menjemput dengan alasan ada panggilan dan laporan sehingga akan dibawah ke kantor Polres Mamuju, namun seorang polisi lain dengan dalih untuk memberi pengamanan membonceng Sikorban, namun dalam perjalanan dari N3 berhenti ditempat gelap depan SMP Negeri 2 Mamuju dan Sikorban dikeroyok 9 orang sampai tersungkur ketanah. Sehingga hal ini tidak bisa dimaafkan dan harus ditindak secara hukum agar memberi efek jera, jelas Imat.
BACA JUGA : https://katinting.com/aktifis-fppi-mamuju-dikeroyok-oknum-polisi/
“Sebagai penegak hukum harusnya bisa menjadi pengayom tidak main keroyok. Apalagi dilakukan dengan berseragam lengkap dan ada yang membawa senjata laras panjang. Ini sungguh-sungguh sangat mencederai semangat reformasi yang baru peringati 18 tahun di 21 Mei kemarin, karena dilakukan secara terencana dengan cara menculik teman kami (Tri Sutrisno-red) yang sedang berada diruang bernyanyi dan membawa ketempat gelap untuk kemudian dipukuli secara beramai-ramai. Sungguh tindakan diluar nalar sebab tidak diketahui akar permasalahannya dan sikorban tidak ada masalah dengan pihak kepolisian atau siapa pun,” kata Ibnu Imat Totori.
Jika sudah demikian maka, sambung Imat, polisi itu bagaikan preman yang melakukan tindakan sesuka hatinya, bukannya jadi pengayom masyarakat malah jadi musuh bagi masyarakat, tegasnya.
Kami meminta ini diusut tuntas mencopot pelaku pengeroyokan dan jika pihak kepolisian tidak menunjukkan itikad baik, kami anggap Kapolres Mamuju Eko Wagianto gagal sebagai pemimpin dan gagal dalam membina anggotanya sehingga harus meninggalkan Bumi Manakarra, “Jika Kapolda tidak mampu, kami minta Kapolri untuk segera mencopot Kapolres Mamuju dari jabatannya,” imbuhnya. (AR)

