Mamuju, Katinting.com – Kain tenun tradisional Sekomandi yang berasal dari Kalumpang-Bonehau, Kabupaten Mamuju menjadi incaran, bahkan pernah ditawar 75 juta tapi belum dijual.
Popularitas kain tenun Sekomandi yang pernah menjadi bahan incaran kolektor dan desainer nasional adalah pola Ulukarua yang ditawar 75 juta.
Namun kata Bungalia, pemilik home industri di Desa Bambu yang ikut ajang Makassar Eigth Festival mengatakan, ditolaknya penawaran hingga 75 juta karena alasan kain tersebut adalah warisan turun temurun dari keluarganya yang telah berusia 103 tahun. Juga sebagai salah satu bukti nyata keberadaan Sekomandi di Mamuju.
“Saya juga butuh uang tapi kalau harus menjual identitas kekuarga dan sejarah sekomandi saya pasti tolak,” tandas Bungalia.
Dijelaskan selain dari faktor kerumitan pembuatannya yang bisa sampai satu tahun, tingginya penawaran terhadap kain Sekomandi juga ditentukan usia dan sejarah kain tersebut, ucapnya.
Kata Bungalia ada lima jenis pola kain tenun Sekomandi yaitu Ulukarua, Lelessepu, Tonoling, Tossobalekoan, dan Dapporidappu.
Istimewanya selembar kain yang harganya bisa membeli sebuah mobil tersebut ditampilkan dan menghias stand Kabupaten Mamuju di ajang Makassar Eigth Festival (F8) di pantai Losari Makassar.
Sumber : Humas Pemkab Mamuju
Editor : Anhar