
Mamasa, Katinting.com – Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Mamasa Bersatu menggelar aksi besar-besaran di Gedung DPRD Kabupaten Mamasa dan Kantor Bupati Mamasa, Rabu (22/1).
Setelah menyampaikan aspirasi di DPRD, massa bergerak ke Kantor Bupati Mamasa. Namun, absennya Pj Bupati Mamasa membuat suasana memanas.
Kekecewaan massa memuncak ketika Pj Bupati tidak menemui mereka. Dalam orasinya, Zul, presidium aksi, meminta seluruh pegawai meninggalkan kantor.
“Kami harap seluruh pegawai di kantor ini segera pulang karena kantor ini akan kami segel sampai Pj Bupati hadir menemui massa aksi,” tegas Zul.
Setelah memastikan kantor kosong, massa menyegel pintu masuk Kantor Daerah Kabupaten Mamasa. Tidak hanya itu, mereka juga merangsek melalui penjagaan aparat kepolisian untuk menyegel Kantor Badan Keuangan Daerah.
“Kantor ini akan tetap disegel sampai tuntutan kami dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Mamasa,” lanjut Zul.
Adapun tuntutan utama massa aksi adalah:
- Pembayaran Siltap (Penghasilan Tetap) aparat desa dan tunjangan BPD yang belum direalisasikan.
- Pembayaran tunggakan iuran BPJS Kesehatan aparat desa.
- Kejelasan nasib tenaga honorer kategori R2 dan R3.
- Transparansi anggaran Rp32 miliar yang dianggap tidak jelas penggunaannya oleh Pemda Mamasa.
Setelah penyegelan, massa mendirikan posko dan menduduki Kantor Daerah Kabupaten Mamasa. Mereka berjanji akan melanjutkan aksi hingga tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak pemerintah.
Hingga berita ini diterbitkan, massa masih berada di lokasi dan berencana melanjutkan aksi pada hari berikutnya. Sementara itu, aparat kepolisian terus berjaga untuk memastikan situasi tetap kondusif. (Saldi)

