Pasangkayu, Katinting.com – DR. H. Suhardi Duka Anggota Komisi IV DPR RI membuka langsung kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Peningkatan Produktivitas Perkebunan Sawit Rakyat di Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Dirjen Perkebunan David, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Firman Argo Waskito dan Ir. H. Abidin serta perwakilan Dinas Pertanian Perkebunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasangkayu.
Laporan panitia dari Dirjen Pertanian David mengatakan, tujuan kegiatan untuk menyatukan persepsi dalam meningkatkan produksi pertanian khusus kelapa sawit, bagaimana berbudi daya sawit yang benar, memperbaiki panen dan pasca panen, serta memperbaiki kesejahteraan petani kelapa sawit.
BACA JUGA : Reses di Bambalamotu, SDK Komitmen Perjuangkan Nasib Petani
Suhardi Duka menyampaikan, negara kuat kalau mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, begitu juga daerah. Apa itu? utamanya pangan. Meski negara kaya kalau tidak mampu penuhi kebutuhan rakyatnya maka rawan stabilitasnya. Sehingga secara global bagaimana ketersediaan pangan dijaga.
Beberapa tahun terakhir ini kita sudah tidak impor beberapa pangan karena ketersediaan dalam negeri. Nah di Indonesia ini kita menghasilkan 51 juta ton minyak CPO (Crude palm Oil), termasuk Pasangkayu ada lahan sawit kurang lebih 81.000 hektar. Sawit kita pernah harganya anjlok sampai 600 rupiah sekitar tahun 2019. Saat itu saya sedang kampanye untuk DPR RI. Saya keliling Sulbar, melihat kondisi itu saya sudah niatkan kalau saya lolos ambil komisi IV sehingga bisa membantu petani.
Sejak awal saya berharap patokan harga TBS supaya lebih baik. Janganlah terlalu jauh, terlalu jomplang antar provinsi. Memang ada hal yang mempengaruhi tapi jangan terlalu jauh, harapnya.
Pada kesempatan ini, sejumlah petani mengeluhkan kelangkaan pupuk. Juga mengeluhkan kurangnya pembederdayaan oleh perusahaan terhadap desa binaan, desa sekitarnya seperti infrastruktur jalan. Selain petani juga mengeluhkan keberadaan tengkulak yang menadah dibawah harga yang ditetapkan.
Menjawab keluhan petani, SDK mengatakan saat ini tidak ada lagi pupuk subsidi, kalau nonsubsidi juga langkah kita akan cari tau distributornya dan semoga bisa diperbaiki situasinya dan distribusnya lancar. Soal infrastruktur, masyarakat harus berkelompok membangun kekuatan dan ajukan.
Ia menyampaikan, dilaksanakannya Bimtek agar produksi sakit kita meningkat. Dalam reses saya juga sampaikan kepada pertanian, untuk aspirasi saya pengadaan bibit kecambah dengan kualitas terbaik.
Kalau daerah mau diperbaiki, Pasangkayu diperbaiki. Ada pintu yang bisa dilalui, yaitu saat pemilu, melalui proses demokrasi yang baik, kata SDK.
Kalau proses demokrasi yang tidak baik maka akan menghasilkan pemimpin yang amburadul, DPRD yang amburadul, DPR RI yang amburadul, gubernur yang amburadul, bupati yang amburadul. Sebutnya.
(Anhar)
Comments are closed.