Mamuju, Katinting.com – Puluhan dokter yang tersebar di Kabupaten Mamasa mendatangi Kantor Bupati Mamasa pada Rabu, 2 Oktober 2024. Mereka menuntut audiensi dengan Pj Bupati Mamasa terkait belum dibayarkannya gaji tenaga kontrak sejak Januari hingga September 2024.
Dokter-dokter yang sebagian besar berasal dari luar daerah, menyampaikan bahwa honor mereka belum juga diterima hingga saat ini. Selain itu, klaim BPJS dari seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Mamasa selama periode Januari hingga September 2024 juga masih belum dibayarkan.
Akibatnya, beberapa Puskesmas dan Rumah Sakit terpaksa membebankan biaya rujukan pasien, termasuk biaya perawat dan bahan bakar ambulans, kepada keluarga pasien. Bahkan, beberapa kepala Puskesmas menggunakan dana pribadi untuk menutupi biaya rujukan.
Tak hanya gaji kontrak dan klaim BPJS, insentif dokter sepanjang 2024 juga belum diterima. Para dokter mengancam akan mogok kerja jika tidak ada kejelasan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa.
Sebanyak 46 dokter terdampak, terdiri dari 11 dokter gigi dan 35 dokter umum serta spesialis.
Salah satu dokter terdampak, Michael, menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya berkali-kali untuk mendapatkan penjelasan dari Pemda, namun belum ada tanggapan yang memuaskan.
“Kami sudah pernah mempertanyakan ke Pj Bupati dan dijelaskan bahwa dana Pilkada akan dibayarkan terlebih dahulu, bahkan siltap desa juga,” ujar Michael.
Sayangnya, saat para dokter mendatangi kantor Bupati Mamasa, Pj Bupati belum berada di tempat.
(Saldi)