Mamuju, Katinting.com – Palau Ambo, Desa Bala-Balakang Timur, Kecamatan Bala-Balakang, Kabupaten Mamuju terancam tinggal kenangan.
Itu dikarenakan setiap tahunnya pulau yang berpenduduk sekitar 110 kepala keluarga (KK) ini selalu mengalami abrasi sehingga pemukiman warga selalu terkikis.
Kepala Desa Bala-Balakang Timur, Mahmud Idris berkisah, setiap tahunnya masyarakat selalu memindahkan rumah. Ada tiga sampai tujuh rumah warga yang dipindahkan setiap tahunnya karena abrasi.
“Kami setiap tahun memindahkan rumah-rumah warga. Karena yang dulunya dibangun ditengah pulau, karena abrasi akhirnya berada di pinggir laut. Kalau diperkirakan, panjangnya 1.200 meter cuma kalau kami lihat, setiap tahunnya terkikis 5-6 meter setiap tahun,” kata Mahmud Idris, Jumat (5/6).
Di sisi barat pulau Ambo, masjid Nurul Ilahi Tak dapat fungsikan lagi. Sebagian dinding belakang dan teras mesjid serta atap masjid rusak diterjang ombak.
Awal tahun 2009, masyarakat Pulau Ambo pernah menerima kunjungan pemerintah. Bersama pemerintah, masyarakat membuat acara tepat dibelakang masjid yang jaraknya sekira 40 meter dari pantai.
“Sekarang, 2020 jalan 11 tahun, masjid sudah hampir hilang. Artinya kurang lebih 40 meter selama jalan 11 tahun,” ungkapnya.
Olehnya itu dia berharap kepada Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk menangani abrasi tersebut. Sebab penahan ombak yang dibuat oleh masyarakat tak mampu membendung ketika diterjang ombak.
“Pulau ini hanya tinggal kenangan ketika ini tidak segera diatasi. Jadi ketika ini tidak diatasi yang kasihan kan warga kita juga, masyarakat akan kemana? Jadi, itulah harapan besar kami bahwa sekiranya, kalau tidak bisa tahun ini barangkali 2021 pemerintah bisa mengucurkan dana nya untuk pembuatan penanganan abrasi,” sebutnya.
Laporan : Zulkifli langsung dari Bala-balakang