Mamasa, Katinting.com – Pemuda dan masyarakat Desa Tondok Bakaru, Kabupten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar upacara pengibaran dan pembentangkan kain merah putih sepanjang 74 meter di tengah sawah objek Wisata Tondok Bakaru.
Hal ini dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 tahun 2019.
Prosesi upacara di tengah sawah digelar layaknya upacara resmi pada umumnya. Pengibaran bendera merah putih pun diiringi lagu Indonesia Raya, yang diawali dengan detik-detik proklamasi. Kemudian secara serentak, dikakukan pengibaran bendera dan pembentangan kain merah putih sepanjang 74 meter, yang melintas di atas hamparan sawah.
Upacara yang diinisiasi komunitas promosi wisata Jelajah Kondo Sapata (JKS) diikuti sejumlah perwakilan petani, mahasiswa, pemuda, dan komunitas tongkonan bikers Mamasa.
Peserta upacara yang turut hadir, berbaris di atas pematang sawah, dan sebagian di atas jembatan spot swafoto yang terbuat dari bambu.
Pada prosesi upacara ini dipimpin oleh Bhabimkamtimas Desa Tondok Bakaru, berlaku sebagai pembina upacara, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Periwisata Mamasa, Alfredi Toding.
Alfredi mengungkapkan, kegiatan ini sebagai salah satu ungkapan syukur sekligus memaknai kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan.
Untuk memaknai kemerdekaan itu kata dia, tentu diisi dengan hal-hal positif. Salah satu hal positif yang mulai tergerak menurutnya, yaitu menciptakan kepariwisataan di desa tersebut.
“Di Tondok Bakaru ini terdapat potensi wisata yang luar biasa, sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan,” ungkap Alfredi Sabtu (17/8) pagi tadi.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Desa Tondok Bakaru Matheus Daniel Dessaratu sebagai pembaca proklamasi sekaligus sebagai fasilitator.
Matheus mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia.
Diharapkan melalui kegiatan ini, pemerintah dapat menjadikan Tondok Bakaru sebagai sebuah desa pariwisata. Dengan demikian, kreatifitas masyarakat di desa lanjut dia, bisa tersalurkan dengan baik secara positif.
Sekertaris JKS Benyamin Paotonan menjelaskan, pengibaran bendera yang dilakukan di tengah sawah sebagai objek wisata, adalah untuk mempromosikan potensi wisata yang dimiliki desa ini.
Pembentangan kain merah putih 74 meter menurut dia, dilakukan sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia.
Alasan dilakukannya kegiatan ini di tengah sawah, selain sebagai ajang promosi, juga untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat terlibat dalam peringatan hari kemerdekaan.
Bahwa kata dia, tidak semua masyarakat dapat terlibat dalam peringatan HUT RI yang digelar oleh pemerintah daerah.
“Selama ini hanya orang tertentu yang ikut upacara, dengan adanya ini, maka kita bisa melibatkan masyarakat,” terang Benyamin.
(Zulkifli)