Usung Tema Tenun, Peringatan HUT RI Ke 78 di Desa Pebassian Kabupaten Mamasa. (Ist)
banner 728x90

Mamasa, Katinting.com – Peringatan HUT RI Ke 78 tahun ini, 17 Agustus 2023, dilaksanakan secara unik di Desa Pebassian, Dusun Burri Sirope Tenete Tagari, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat dengan mengusung tema tenun Mamasa.

Upacara pengibaran bendera merah putih di laksanakan pemerintah desa bersama komunitas wisata Burriq Sirope, pencinta tenun dan kelompok literasi Pangngukiq dengan hikmat penuh corak kain tenun khas Mamasa.

Para peserta yang akan hadir menggunakan baju adat Mamasa dengan warna merah putih, di ikuti masyarakat desa menggunakan Sambu’ Mamasa.

Sambu’ merupakan kain tenun khas asli Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat

Lebih spesial dari peringatan HUT RI yang dilaksanakan ini, bendera merah putih yang dikibarkan dibuat langsung oleh penenun dari Desa Pebassian, yang di klaim menjadi bendera merah putih pertama yang terbuat dari kain tenunan.

Di momentum ini, sekaligus mendeklarasikan Desa Pebassian sebagai desa wisata tenun.

Peserta upacara HUT RI ke 78 di Desa Pebassian menggunakan Tenun Sambu’ khas Mamasa. (Ist)

Kepala Desa Pebassian, Daud Demmapapa, sambutannya menyampaikan, dihari bersejarah ini kita sebagai warga negara yang baik harus menghargai perjuangan para leluhur kita dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Tugas kita saat ini hanya perlu menjaga dan melestarikan, segala upaya yang telah dititipkan para leluhur kita. Terkhusus kain tenun Mamasa ini perlu kita jaga dan rawat kelestariannya,” kata Daud. Kamis 17 Agustus 2023.

Lanjut kata Daud, maka di hari yang spesial ini saya selalu pemerintah Desa Pebassian menyampaikan kepada para Masyarakat, apakah kita siap mendeklarasikan desa Pebassian sebagai Desa Wisata Tenun di Kabupaten Mamasa? Yang dijawab peserta upacara  penuh semangat dan lantang “siap, Siap, Siap”.

Selain tenunan yang menjadi kebanggaan kita, hari ini kita berdiri ditempat ini bernama Tenete Tagari atau Bukit Tagari sebab di bukit inilah anggrek Tagari tumbuh subur dan menjadi salah satu potensi desa kita, mari kita menjaganya dan melestarikannya sebab akan menjadi salah satu objek wisata alam yang ada di Kabupaten Mamasa, atau paling tidak anak cucu kita masih dapat menikmati keindahan alam Tenete Tagari ini, jangan biarkan orang tidak bertanggung jawab datang dan mengambil sesukanya tanpa ada niat untuk melestarikannya, pungkasnya.

Ditempat yang sama setelah upacara selesai, ketua panitia kegiatan dari Komunitas Burri  Sirope (KBS) Jepri Mei Anto, mengharapkan Desa Pebassian bisa mengalami kemajuan dalam pariwisata sebagai salah potensi untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

“Kami juga selalu masyarakat Desa Pebassian mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk mendukung pengembangan wisata yang ada di Desa Pebassian,” ucap Jepri Mei Anto.

Dan tentunnya dukungan dari berbagai pihak seperti pegiat wisata dan tenun agar tetap mendukung kami dalam melestarikan warisan leluhur dan wisata alam Mamasa, imbuhnya.

“Kami merasa hari ini  bangga pada momentum HUT RI yang 78 tahun ini, sebab kami mampu mengibarkan bendera merah putih dari kain tenun khas Mamasa,” kuncinya.

Bagikan