Mateng, Katinting.com – Menyikapi kelangkaan dan harga yang tidak wajar terhadap tabung gas elpiji 3 Kg, Aliansi Pemuda Mamuju Tengah (APMT) melakukan audiensi bersama dengan DPRD dan Kadis Perdagangan dan Perindustrian Mamuju Tengah, Selasa 4 Agustus 2020.
Dimana ketahui, harga tabung gas melon sangat melambung tinggi, berkisar antara Rp. 35.000 – Rp. 50.000. Tentu harga tersebut sudah melanggar aturan yang telah di tetapkan, yang mana HET (Harga eceran tertinggi) di Kabupaten Mamuju tengah sebesar Rp. 20.000. Menanggapi hal tersebut, koordinator Aliansi Pemuda Mamuju Tengah, Alam mengatakan, bahwa hal tersebut harus menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah.
“Kami tadi beraudiensi bersama DPRD dan dinas perdagangan menyikapi persoalan tabung gas elpiji ini, melihat fakta dilapangan yang terjadi tentu ini harus menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah,” ujar Alam.
BACA JUGA : Disperindag Mamuu Tengah Ungkap Penyebab Kelangkaan Lpg 3 Kg
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penyebab utama harga gas elpiji ini melambung adalah banyaknya pangkalan dan pedagang eceran yang memainkan harga.
“Saya melihat banyak pangkalan dan pedangang eceran yang menjual di atas HET, dan pangkalan lebih mengutamakan para pengecer di bandingkan dengan masyarakat yang datang untuk membeli tabung di panglan, dan ini yang kami suarakan dalam forum tersebut dan kami akan terus mengawal hingga persoalan ini tuntas. Sebut Alam.
Adapun tuntutan Aliansi Pemuda Mamuju Tengah dalam forum audiensi tersebut yaitu, meminta dengan tegas pemerintah untuk menstabilkan segera harga gas elpiji 3 Kg, tindak tegas pangkalan-pangkalan yang memainkan harga, berantas pedagang ilegal yang tidak mempunyai surat izin penjualan, setiap pangkalan wajib memasang spanduk yang menunjukkan harga tabung gas tersebut, dan membuat kebijakan permanen agar peruntukan gas 3 Kg tepat sasaran.
(Rls/Anhar)