Ketua Komisi III DPRD Mamuju, Masram Jaya.
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Wakil Ketua Komisi III DPRD Mamuju Masram Jaya, angkat suara soal kasus pemukulan Marsono Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Masram Jaya sangat menyangkan dan merasa prihatin atas insiden kekerasan yang dilakukan orangtua siswa kepada kepala sekolah SMPN 3 Kalukku hanya persoalan rambut ankanya dicukur oleh gurunya.

Menurut Ketua Partai PAN Mamuju itu, mencukur rambut siswa itu merupakan hal yang sangat wajar dan guru tentu punya kewajiban memperhatikan kerapian siswa di sekolah.

“Kalau jaman saya sekolah dulu guru mencukur rambut di sekolah sudah dianggap biasa oleh orangtua siswa dan tidak akan marah,” ungkap Masram saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Rabu (14/12/22).

Menurutnya, para orangtua siswa mesti memahami peraturan yang ada di sekolah dan juga ketika anak-anak sudah berada di lingkungan sekolah itu sudah menjadi tanggungjawab guru.

Kendati demikian, harus juga diketahui kronoligi terkait dengan kejadian yang sebenarnya kenapa sampai guru ini mencukur rambut siswa dan kenapa sampai siswa tidak menerima perlakuan dari gurunya.

“Apakah cara guru yang salah saat mencukur rambut siswanya itu dan penting juga pendidikan di rumah agar anak kita ini menetapkan pendidik di sekolah sebagai orangtuanya,” bebernya.

Selain itu, para guru juga harus menegur atau memberi nasehat kepada siswa yang berambut panjang agar mencukur rambutnya setelah pulang sekolah.

“Apalagi saat ini zaman yang makin berkembang siapa saja bisa viral saat melakukan sesuatu yang dianggap tidak sesuai norma apalagi ada pihak tidak menerima,” paparnya.

Karena itu, Komisi III DPRD Mamuju sebagai mitra pendidikan berharap agar tidak ada lagi tindak kekerasan di lembaga pendidikan baik itu dari orangtua, murid, hingga guru.

“Kita harap tidak ada lagi kasus kekerasan dalam dunia pendidikan sebagai tempat membentuk akhlak dan kecerdasan,” pungkasnya.

(Advertorial)

Bagikan

Comment