Anak harus melantai karena sekolah tidak punya mobiler, menjadi temuan legislator dari DPRD Mamuju Tengah Herlina, dalam Sidaknya pada Kamis 20 Oktober 2022. (Dok Ist)
banner 728x90

 

Mamuju Tengah, Katinting com – Mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat, legislator Mamuju Tengah Herlina dari Partai PKS, langsung merespon keluhan masyarakat dengan inspeksi mendadak ke sejumlah sekolah, pada Kamis (20/10).

Dan betapa kemudian Ia terenyuh dengan kondisi yang di temukan di lapangan saat Sidak, karena benar saja, apa yang menjadi keluhan masyarakat adalah fakta yang di jumpai saat sedang Sidak, karena menyaksikan langsung murid murid dari sekolah yang di Sidak melantai belajar tanpa meja dan bangku akibat ketiadaan mobiler di sekolah mereka.

Kepada laman ini Herlina, Jumat (21/10) mengungkapkan kegeramannya kepada Pemkab Mamuju Tengah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mamuju Tengah, karena tak pernah melaporkan kondisi itu sebagai acuan pelaksanaan perhitungan anggaran pada program di Disdikbud.

“Jadi yang kami temukan sangat memilukan, karena terdapat kurang lebih 96 sekolah dasar tak memiliki kelengkapan mobiler yang layak bagi siswa untuk belajar bahkan tiga sekolah, ada yang benar benar tak punya mobiler seperti di Rawa Indah, Tinali serta Pontanakayyang, juga Pangalloang, sebab itu saya marah ke Disdikbud, karena kondisi ini tak pernah mereka sampaikan, sehingga kami kesulitan untuk melakukan pengalokasian anggaran saat perhitungan anggaran” tegas Herlina.

Katanya, saat menyampaikan hasil Sidaknya di beberapa sekolah, ke Disdikbud, justru Disdikbud berkilah bahwa sedang dalam penanganan pihak komite sekolah, tentu penjelasan Disdikbud Mamuju Tengah ini makin membuat legislator PKS ini meradang, sebab sangat tak mungkin pengadaan mobiler ini menjadi tanggungjawab Komite Sekolah.

“Terlebih kemudian harus membebani anak anak sekolah Rp.200 ribu, itu malah semakin keliru kebijakannya, dan tak mungkin juga untuk semua sekolah yang mobilernya bermasalah, menjadi tanggungjawab komite di sekolah itu” kesal Herlina.

Bahkan dengan temuannya ini saat Sidak, sangat menyayangkan usulan pembiayaan program di Disdikbud dan Pemkab Mamuju Tengah yang tak punya apa yang di kembalikan pada daerah ini, seperti program inovasi dan jambore jambore.

“Karena ada banyak sekolah yang butuh perhatian mobilernya, tapi tidak mendapatkan perhatian penganggaran, malah hal yang tidak memberi impact justru diberikan anggaran” tutup Herlina.

(Fhatur Anjasmara)

Bagikan

Comment