banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Alfais, anggota tim kerja pasangan calon Bupati-Wakil Bupati ADAMI, melontarkan kritik terkait minimnya dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju di masa pemerintahan Sutinah Suhardi, yang dinilai menyebabkan kreativitas pemuda tidak berkembang.

Menurutnya, aktivitas pemuda dalam bidang seni, olahraga, keagamaan, budaya, dan multimedia masih kurang terlihat karena kurangnya dukungan pemerintah.

Menanggapi hal ini, Hairil Amri, Juru Bicara Perspektif sekaligus Ketua Karang Taruna Kabupaten Mamuju periode 2022-2027, menilai pandangan Alfais keliru. Menurut Hairil, kreativitas pemuda tidak selalu bergantung pada pemerintah, tetapi juga bisa berkembang secara organik dari inisiatif kelompok masyarakat.

“Bro Alfais keliru. Kegiatan kepemudaan harus dilihat dari dua aspek: yang pertama adalah aktivitas yang tumbuh secara organik, dan yang kedua adalah kegiatan yang dilakukan melalui kemitraan dengan pemerintah,” jelas Hairil, Minggu (29/9).

Hairil justru mengapresiasi pemerintah di bawah kepemimpinan Sutinah Suhardi. Menurutnya, Pemkab Mamuju telah memberikan ruang terbuka bagi pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan, baik melalui kegiatan formal maupun inisiatif mandiri.

Ia menyoroti beberapa contoh kegiatan pemuda yang berkembang selama masa pemerintahan Sutinah, seperti kegiatan Karang Taruna, komunitas literasi, sanggar seni, hingga aksi-aksi demonstrasi yang diterima dengan baik oleh pemerintah.

“Alfais seperti tidak mengakui aktivitas pemuda yang tumbuh dari inisiatif kelompok masing-masing. Kita bisa lihat Karang Taruna, komunitas literasi, sanggar seni, dan remaja masjid yang semuanya berkembang. Bahkan aksi demonstrasi oleh organisasi kepemudaan pun diterima dengan baik oleh Ibu Sutinah,” tambahnya.

Di sisi lain, Hairil juga mengakui pentingnya dukungan pemerintah daerah. Ia menyoroti pembangunan Manakarra Tower sebagai bukti keberpihakan Sutinah terhadap pemuda. Bangunan tersebut dilengkapi dengan fasilitas seperti home theater yang dapat digunakan untuk menunjang kreativitas dan aktivitas kepemudaan.

“Manakarra Tower itu dirancang dengan jelas untuk mendukung kegiatan pemuda. Di sana ada home theater yang menjadi sarana bagi kreativitas mereka. Ini bukti konkret, bukan sekadar janji,” ujarnya.

Hairil juga menyarankan agar evaluasi terhadap aktivitas pemuda di Mamuju dilakukan secara inklusif dan menyeluruh. Menurutnya, perkembangan pemuda tidak hanya bisa dilihat dari sektor pendidikan dan kepemudaan, tetapi juga dari berbagai aspek.

“Baru-baru ini, kita menggelar Jambore Literasi yang melibatkan pemuda dari berbagai komunitas literasi. Kegiatan Karang Taruna juga aktif di desa-desa. Ini menunjukkan tren positif yang diciptakan oleh Ibu Tina,” jelas Hairil.

Ia juga menyinggung prestasi di bidang olahraga yang meningkat selama kepemimpinan Sutinah. Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022, Mamuju berhasil keluar sebagai runner-up, dengan meraih medali emas di cabang sepak bola dan prestasi lainnya di basket, renang, catur, dan dayung.

“Mamuju menjadi runner-up di Porprov 2022. Banyak cabang olahraga yang berhasil meraih medali. Apakah itu terjadi tanpa dukungan Pemkab Mamuju? Tentu tidak. Jadi, kritik yang disampaikan oleh Alfais itu tidak berdasar sama sekali,” tegas Hairil.

Dengan demikian, Hairil menekankan bahwa kreativitas dan kontribusi pemuda Mamuju telah mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah, dan pandangan Alfais yang menyudutkan Sutinah Suhardi tidak sesuai dengan fakta yang ada.

(*/Zulkifli)

Bagikan