Ketua Komisi II DPRD Sulbar saat memimpin Rapat Koordinas terkait Wabah PMK dan Jemberana.
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Provinis Sulawesi Barat, melalui Komisi II DPRD, melakukan rapat koordinasi terkait dengan wabah penyakit PMK dan Jembrana Hewan Ternak Sapi di Wilayah Sulbar, Selasa (14/2/23) di ruang Komisi II DPRD Subar

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II, Drs. H. Sudirman, dan dihadiri Anggota Komisi II , Ahmad Iksan syahrif, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat (Muhtar) yang didampingi Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan (PKH), DRH. Taufiq (Medik Veteriner, Staf Kesewan), DRH. Zarkawi Sujuti, (Medik Veteriner, Staf Keswan), DRH. Niputu Novi A (Medik Veteriner, Staf Keswan), Suryanti Vitra Ningsi (Staf Program).

Diketahui, hasil Rapat Koordinasi beberapa catatan kesimpulan sebagai berikut :

1. terkait lnformasi adanya ribuan sapi mati yang di indikasi terjangkit Penyakit ternak PMK dan jembrana itu belum mencapai ribuan memang perlu diantisipasi Penyebaranya, ada beberapa kasus berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura  Provinsi Sulawesi Barat kabupaten yang Positif  (+) Jembrana yaitu Pasangkayu, Mamuju, Majene dan Polman.

a.  Kasus Jembrana Tahun 2022:

1. Kabupaten Pasangkayu ,541 Kasus, (yang mati/Potong 344, Sisa yang hidup 197)

2. Kabupaten Polewali Mandar 125 Kasus, (yang mati/Potong 75,  Sisa yang hidup 50).

b. Kasus Jembrana Tahun 2023

1. Kabupaten Polewali Mandar 371 Kasus, (yang mati 124, Sisa yang hidup  247)

2. Kabupaten Majene 7 Kasus,  (yang mati 2, Sisa yang hidup 5 )

Bagikan