Juru bicara Perspektif, Hairil Amri.
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Juru bicara Perspektif, Hairil Amri, membantah pernyataan mantan anggota DPRD Mamuju, Santa, yang menyoal proyek Balaikota di era pemerintahan Bupati Sutinah Suhardi.

Santa, yang kini bergabung dalam tim pemenangan Ado-Damris di Pilkada Mamuju 2024, mengkritik proyek Balaikota sebagai bentuk ketidakjelasan orientasi pembangunan Pemkab Mamuju di bawah Sutinah.

Menurut Santa, pandemi COVID-19 dan gempa tidak seharusnya menjadi alasan bagi stagnasi dalam pembangunan infrastruktur di Mamuju.

Namun, Hairil Amri, yang juga koordinator umum relawan Laskar Muda Zulfikar (LMZ), menegaskan bahwa pandemi COVID-19 secara langsung berdampak pada refocusing anggaran yang mempersempit ruang fiskal pemerintah daerah.

“Siapa bilang COVID-19 tidak menghambat kerja pemerintah? Konsekuensi dari pandemi adalah refocusing anggaran, dan ini jelas mempersempit ruang fiskal yang memang sudah kecil,” tegas Hairil pada Minggu (13/10/2024).

Ia menjelaskan, Sutinah dihadapkan pada pilihan sulit setelah menghadapi pandemi dan gempa. Fokus pemerintah diarahkan pada pemenuhan pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, yang meski tidak populis dibanding perbaikan infrastruktur, merupakan kebutuhan mendesak warga.

“Ini pilihan yang matang karena terkait langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat, walaupun infrastruktur juga tetap penting,” tambah Hairil.

Meski begitu, ia menyebut Pemkab Mamuju tetap menjalankan beberapa perbaikan jalan, termasuk di tiga titik Kecamatan Papalang, jalan Soekarno-Hatta, Jalan Tahayahaya-Mollo dan Jalan Kurungan Bassi.

Mengenai proyek Balaikota, Hairil justru memandangnya sebagai strategi besar untuk membenahi infrastruktur pemerintahan pasca-gempa.

Sutinah, kata Hairil, mengambil langkah strategis dengan merancang grand design untuk kantor pemerintahan sekaligus sebagai bagian dari penataan kota menuju persiapan Kota Madya.

“Daripada merehab satu per satu kantor OPD, lebih baik membuat satu proyek besar yang sekaligus menata kota untuk persiapan Kota Madya. Ini menunjukkan visi Sutina yang berpikir jauh ke depan,” ujarnya.

Hairil pun menilai kritik Santa sebagai bentuk narasi yang tidak objektif. Ia mempertanyakan peran Santa selama menjadi anggota DPRD jika memang keberatan dengan proyek tersebut.

““Makanya saya mau pertanyakan peran dia waktu ber-DPR, karena saya yakin penjelasan tehnis disuguhkan di hadapan DPRD”. ” ujar Hairil.

Ia mengajak semua pihak untuk bersikap objektif dan rasional dalam membangun narasi politik menjelang Pilkada 2024.

“Jangan karena rivalitas pilkada, kita menjadi irasional. Mari kita fokus pada hal yang konstruktif untuk Mamuju,” pungkasnya. (*)

Bagikan