Pasangkayu, Katinting.com – Ikram Ibrahim menyampaikan maaf atas postingannya beberapa waktu lalu di media sosial yang menyinggung Ormas GP Ansor sehingga menjadi viral dan kontroversi kemudian masuk ke ranah hukum.
Abdul Hakim Madda, Ketua GP. Ansor Pasangkayu, Sulawesi Barat, saat ditemui di kediamannya seusai melaporkan mantan anggota DPRD Pasangkayu periode 2014-2019 tersebut menyatakan, “Mengutuk keras perlakuan Ikram Ibrahim karena telah menghina Ansor, Banser dan Ulama-ulama NU.”
Ia bahkan tak bisa menyembunyikan kegeramannya dan berkata, “Ansor dan Banser secara kelembagaan tak pernah memiliki masalah dengan Ikram. Jadi sampai detik ini saya tidak tahu apa motivasi dan tujuan yang bersangkutan berbuat seperti itu.”
Ketika ditanyakan tentang permohonan maaf yang dilakukan Ikram, Abdul Hakim mengaku akan berkoordinasi dengan Pengurus Wilayah dan Pengurus Pusat. Pasalnya, ia tidak bisa mengambil keputusan dan kesimpulan sendiri terkait sikap organisasi.
Sementara itu, Ikram Ibrahim menjelaskan, awalnya ia hanya iseng membagikan foto dan artikel yang menyinggung GP Ansor.
Ia mengaku, tidak ada niat jahat terhadap salah satu organisasi terbesar di Indonesia itu.
Selain minta maaf atas tindakannya, Ikram juga bersedia bergabung dengan organisasi yang didirikan pada tanggal 24 April 1934 ini.
Lebih lanjut ia menyampaikan, NU bukan hal baru di hidupnya. Pasalnya, ia sempat bergabung di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang juga salah satu organisasi kemahasiswaan di bawah panji NU.
Selain itu, mantan Ketua BEM Universitas Muslim Indonesia (UMI) sempat menjadi panitia Muktamar NU di Makasar, Sulawesi Selatan.
(Arham Bustaman)