Sejumlah pengawas dan kepala sekolah saat dilantik Pj. Gubernur Sulbar
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan pengangkatan dan pengukuhan pengawas sekolah, kepala sekolah SMA dan SMK.

Pengangkatan dan pengukuhan ini berlangsung di aula kantor gubernur Provinsi Sulawesi Barat oleh Pejabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Carlo Brix Tewu, di dampingi Sekertaris Provinsi Sulawesi Barat, H. Ismail Zainuddin.

Meski tidak hadir semua, tercatat sebanyak 128 Kepala sekolah SMA dan SMK dilantik dan dikukuhkan, yang kemudian secara bersama-sama menyatakan dalam pembacaan pakta integritas. Senin (06/02).

Carlo Brix Tewu sempat menyela pembacaan pakta integritas sebab dianggap ada yang tidak serius, kemudian dilanjutkan kembali dengan lantang dibacakan oleh semua pegawai yang diangkat dan dikukuhkan.

Dalam salah satu poin pakta integritas menjelaskan bahwa, menjalankan tugas dan tanggungjawab, harus mengedepankan prinsip transparansi, jujur, objektif, partisipatif, akuntabel, efektif dan efisien. Serta menerapkan kesetaraan dalam rangka menciptakan birokrasi bersih dan berkompeten untuk mewujudkan pemerintah yang baik dan bersih.

Terdapat lima poin dalam pakta integritas ini, yang diantaranya juga menegaskan bagi PNS apabila tidak memenuhi atau menjalankan tugas siap untuk dievaluasi dan diberhentikan.

Carlo Brix Tewu dalam sambutannya mengatakan, bahwa sumber daya manusia itu merupakan faktor penting dalam setiap negara, Indonesia.

Sebagaimana komitmen kita hari ini, pakta integritas yang kita tanda tangani harus kita laksanakan. Tidak ada perubahan kalau bapak-bapak tidak berubah. Kalau kemarin dibawah naungan kabupaten, dengan pertimbangan-pertimbangan kini dibawah provinsi agar efektif dan efisien, kata Carlo Brix Tewu.

“Kenapa saya ulang ucapan pakta integritas, kerena tidak ada sungguh-sungguh, pada poin 3, kalau kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Percaya, pembangunan Sulbar bisa kita capai,” kata Carlo Brix Tewu.

Pada poin tiga itu harus dihayati, sebab masih banyak sekolah melakukan pungutan. Menyatakan sungguh-sungguh akan berperan aktif dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, nepotisme dan pungli. “Kalau itu masih terjadi, berarti tidak bersungguh-sungguh”.

Saya minta kepada kepala sekolah dan pengawass agar bersama-sama kita hadapi Pungli dan itu tidak ada lagi, ucapnya. (ADV/Anhar Toribaras)

Bagikan
Deskripsi gambar...