Mamuju, Katinting.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Barat dan Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) Mamuju, bersama Balan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulbar yang mengajak Komunitas Angkatan Muda Pecinta Alam Sulawesi (Ampas), melakukan bersih bersih sampah di sepanjang jalan Arteri Mamuju, pada Jumat (12/01).
Kegiatan bersih bersih di arteri di dahului kegiatan Jumat bersih di masing masing instansi, kemudian menuju ke Arteri, memungut setiap sampah yang berserakan di sepanjang Arteri.
Dari kegiatan bersama bersih bersih di sepanjang jalan Arteri Mamuju ini, mereka berhasil mengumpulkan berbagai jenis sampah sampah pelastik, seperti kemasan kemasan, hingga kemasan makanan (multilayer), kosmetik bekas, botol kaca, ranting, kain dan popok bekas. Jenis sampah yang paling banyak ialah sampah popok dan sterefoam.
Adapun perkiraan sampah untuk mobil carry 1050 Kg dan untuk dump truck 3890 Kg sampai 6150 Kg. Total sampah yang terkumpul sebanyak 7 ton. Dari total 7 ton sekitar 30 Kg yang masih bisa di kelola, selebihnya dibawa ke TPA dan didominasi oleh sampah organik. Total 35 kg sampah pelastik yang sudah dipilah dan masih bisa di kelola.
Kegiatan mmembersihkan pantai, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Pemerintah harus memberikan sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat khususnya para pedagang di sepanjang Arteri tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh sampah terhadap lingkungan pesisir pantai dan laut” jelas Zulkifli Manggazali Kepala DLH Sulbar.
Menurut Zulkifli, kegiatan bersih-bersih pantai tersebut merupakan salah satu langkah positif yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga kelestarian pesisir pantai dan laut.
“Semoga melalui kegiatan ini, masyarakat lain akan terinspirasi untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama ke pesisir pantai dan laut,” harapnya.
Dia menambahkan, dengan adanya partisipasi DLHK Mamuju, BPJN Sulbar dan Komunitas AMPAS, diharapkan kegiatan bersih-bersih pantai seperti itu dapat dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
“Hanya dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat menjaga kelestarian pantai dan lingkungan laut untuk generasi yang akan datang,” tutupnya. (**/Fhatur Anjasmara)