
Mamasa, Katinting.com– Tragedi terjadi di Air Terjun Sarambu Laloeng, Desa Rantekamase, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Tiga anak dilaporkan tenggelam pada Sabtu (7/12), dengan salah satu korban, Julping (16), dinyatakan meninggal dunia. Dua korban lainnya, Julia (15) dan Vivin Hastuti (17), berhasil diselamatkan dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Sumarorong.
Kapolsek Sumarorong, Iptu Reinhard, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 13.00 WITA. Setelah menerima informasi dari warga, personel Polsek dan Koramil Sumarorong bersama masyarakat setempat langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian.
“Kami menerima laporan dari warga melalui telepon bahwa ada anak-anak tenggelam di Air Terjun Sarambu Laloeng. Tim segera dikerahkan untuk mencari korban,” ujar Iptu Reinhard.
Insiden ini terjadi saat Julping, Julia, dan Vivin, yang merupakan peserta kegiatan CAMP UKS PMR dari sekolah mereka, melakukan susur sungai di sekitar lokasi air terjun pada hari terakhir acara.
Awalnya, Julia dan Vivin sedang bermain air di sekitar air terjun. Namun, keduanya terseret arus kuat hingga tenggelam. Melihat kedua rekannya dalam bahaya, Julping mencoba menyelamatkan mereka, tetapi dirinya juga ikut terseret arus.
Setelah sekitar satu jam pencarian, ketiga korban ditemukan di dasar air terjun pada pukul 14.00 WITA. Julping ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, tersangkut pada akar kayu di dasar air.
“Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan bersama masyarakat setempat. Sayangnya, Julping tidak dapat diselamatkan,” jelas Kapolsek.
Korban yang meninggal telah dievakuasi ke Puskesmas Sumarorong untuk penanganan lebih lanjut. Keluarga Julping telah datang ke puskesmas untuk membawa jenazah ke rumah duka dan melakukan prosesi pemakaman.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan alam, terutama di lokasi berisiko seperti air terjun. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat dan penyelenggara kegiatan untuk selalu mengutamakan keselamatan peserta agar kejadian serupa tidak terulang.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan ini menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tutup Kapolsek Reinhard.
(Saldi)

