Kondisi Jalan Jenderal Sudirman, Topoyo, Mamuju Tengah. (Mahfudz)
banner 728x90

Topoyo, Katinting.com – Salah satu ruas jalan negara melintas di Mamuju Tengah, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Topoyo, Mamuju Tengah, sudah tahunan alami penurunan, tapi tak sekalipun mendapatkan perhatian dari Balai Besar Jembatan dan Jalan Negara (BBJN).

Akibatnya, kondisinya saat ini makin parah, penurunan sudah mencapai kedalaman sekira 40 centimeter, dengan panjang sekira 12 meter. Sehingga pengguna jalan yang melintas, hanya menggunakan ruas jalan tersebut satu lajur, sehingga sering menimbulkan kemacetan di jam-jam sibuk, karena meskipun hujan sudah berlalu dua tiga hari, genangan air justru tetap ada dalam tempo waktu lama.

Salah seorang warga Topoyo, Dirwan, Kamis (19/03), menuturkan bahwa penurunan ruas jalan tersebut diperkirakan sudah berlansung lebih dari tiga tahun lalu. Namun meski akibat penurunan itu sudah menimbulkan kubangan disana, tapi tak pernah mendapatkan penanganan dari pihak terkait.

“Akibatnya terjadi penyempitan ruas badan jalan, bahkan lebih memprihatinkan, karena berada tepat dikelokan yang cukup cekung, sehingga rentan menyebabkan kecelakaan antar pengendara disana,” tutur Dirwan.

Sementara itu,. Salah seorang sopir angkutan umum rute antar provinsi, dari Pare-pare (Sulsel), menuju Palu (Sulteng), Sultan mengemukakanbahwa, dirinya sudah seringkali melintas diwilayah Mamuju Tengah, dan merasa heran, sebab untuk ruas jalan yang alami penurunan tersebut, bila ditempat lain sudah dibenahi.

“Tapi berbeda yang ini, malah cenderung diabaikan, padahal itu sudah berlansung bertahun tahun, namun belum sekalipun mendapatkan perhatian dari pihak BBJN, padahal itu adalah jalan negara yang jadi kewenangan pemerintah pusat,” ungkap Sultan yang ditemui di SPBU Topoyo tak jauh dari jalan yang rusak tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jonatan, salah seorang sopir pengangkut tandan buah sawit di Mamuju Tengah, Katanya, akibat kerusakan yang menimbulkan kubangan air disana, pernah sekali, kendaraannya nyaris terguling, karena tepat ditikungan muncul sebuah kendaraan tipe Avansa dari arah selatan, dalam kecepatan tinggi.

“Karena menghindari kemungkinan saling berbenturan kendaraan, maka saya harus masuk kubangan berair dengan kedalaman sekira 40 centimeter, membuat kendaraan saya terasa sedikit terangkat ban bagian kanannya, tentu ini mungkin terjadi, sebab kebetulan sedang memuat,” kata Jonatan.

Karenanya atas pengalamannya nyaris terjungkal kendaraan yang dikendarainya dititik tersebut, Ia berharap kepada pihak BBJN, kiranya segera melakukan penanganan atas kondisi yang terjadi diruas jalan tersebut.

“Karena mengapa ditempat lain, baru muncul kubangan kecil saja, BBJN langsung membenahi, tapi ini sudah tahunan tapi belum pernah mendapatkan penanganan,” harap Jonatan.

(Mahfudz)

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here