Massa aksi aktivis mahasiswa dari PMII, terlibat ketegangan dengan aparat keamanan, saat berupaya merangsek masuk ke ruang tunggu kantor bupati Mamuju Tengah, saat aksi Senin (10/10), terkait program pembangunan desa yang tidak jelas. (Dok Fhatur Anjasmara)
banner 728x90

Mamuju Tengah, Katinting.com – Puluhan aktivis mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), pukul 10.30, Senin (10/10) tiba dihalaman kantor Bupati Mamuju Tengah, dan langsung menggelar aksi dengan rentetan isu terkait program pembangunan di desa yang ada di Mamuju Tengah.

Aksi aktivis mahasiswa dikawal oleh aparat gabungan Satpol PP dan Polres Mamuju Tengah.

Dalam orasinya, massa aksi menguraikan bahwa proses pembangunan di desa tidak mengalami kemajuan signifikan sejak Mamuju Tengah ini di bentuk, hal karena Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Mamuju Tengah, tidak secara serius mendorong pembangunan berkeadilan di desa

Ada indikasi tidak jalannya proses program pembangunan di desa Mamuju Tengah disebabkan oleh proses penganggaran yang terlalu berbelit di bawah intervensi DPMD, seperti munculnya program yang berulang, banyaknya titipan program dari kabupaten yang pembiayaannya menggunakan alokasi anggaran dana desa, bahkan progarm pelatihan kepada aparatur desa yang berulang, juga justru menyita ADD cukup besar, BUMDes yang mestinya menjadi lumbung ekonomi desa, justru tidak di kelola maksimal.

Karenanya para pendemo ini, meminta kepada Bupati Mamuju Tengah untuk. Segera membentuk tim investigasi, kemudian mengaudit ADD secara komprehensif.

“Dan paling penting, segera mencopt Kepala Dinas PMD Mamuju Tengah Dzulkifli Ramli dari jabatannya sebagai Kadis PMD karena selama menjabat Kadis PMD, desa tidak mengalami kemajuan apapun” sebut Muh Nur Syawal koordinator aksi.

Kericuhan mewarnai aksi aktivis mahasiswa, karena mendesak merangsek masuk ke dalam ruang tunggu kantor bupati Mamuju Tengah, setelah menolak diterima oleh Asisten Bidang Pemerintahan Bahri Hamsah, massa aksi ingin agar mereka di terima oleh salah satu dari tiga pejabat utama di sekertariat daerah Mamuju Tengah, Bupati, Wakil Bupati dan Sekda.

Akan tetapi satupun dari tiga pejabat utama di sekertariat daerah, sedang tidak berada di tempat. Sehingga mereka memilih mengancam akan menduduki kantor bupati Mamuju Tengah sampai satu dari tiga pejabat utama ini hadir di hadapan mereka.

Hingga usai istirahat siang, negosiasi antara pendemo dengan aparat keamanan, untuk mendapatkan akses menduduki kantor bupati Mamuju Tengah masih berlansung, ditengah negosiasi masa aksi hanya duduk duduk di teras kantor bupati, sampai berita ini naik tayang.

(Fhatur Anjasmara)

Bagikan

Comments are closed.