Pelatihan Potensi SAR oleh BASARNAS Mamuju di Majene. (Ist)
banner 728x90

Majene, Katinting.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Mamuju mengadakan Pelatihan Teknis Pertolongan di Ketinggian bagi Potensi Pencari dan Pertolongan Angkatan ke-4 Tahun 2024.

Pelatihan ini berlangsung mulai hari ini hingga tanggal 24 Februari 2024 di Kabupaten Majene.

Acara pembukaan resmi dilakukan oleh Bupati Kabupaten Majene, H. Andi Ahmad Syukri Tammalele, S.E., M.M., di Aula Hotel Amasi Banggae, Kabupaten Majene pada Senin, 18 Februari 2024.

Turut hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda Kabupaten Majene serta tamu undangan lainnya. Observasi langsung kegiatan pelatihan dilakukan oleh Suratmin S.Sos., M.AP, dari Direktorat Bina Potensi Pencarian dan Pertolongan BASARNAS Pusat.

Dalam sambutannya, Bupati Kabupaten Majene menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah kolaboratif antara BASARNAS dan masyarakat. Beliau menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam upaya penyelamatan dan pertolongan, mengatakan bahwa “SAR adalah tugas kita bersama”.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Mamuju, Muh. Rizal S.H., menjelaskan bahwa peserta akan dilatih mengenai teknik pertolongan dan evakuasi di medan ketinggian, dikenal sebagai High Angle Rescue Technique (HART).

Pelatihan ini akan memberikan peserta pengetahuan dan keterampilan untuk merespons kecelakaan atau bencana di wilayah ketinggian, seperti di pegunungan.

Diharapkan bahwa pelatihan ini akan meningkatkan kapasitas potensi SAR di Sulawesi Barat, khususnya di Kabupaten Majene.

“Kantor SAR memiliki personil terbatas, maka pelibatan potensi SAR dari masyarakat setempat akan menjadi penunjang yang sangat berarti dalam upaya penyelamatan,” tambah Rizal.

Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, organisasi, komunitas pecinta alam, dan mahasiswa dari enam kabupaten di Sulawesi Barat, yaitu Majene, Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.

Peserta pelatihan akan mendapatkan teori dan praktek mengenai pertolongan pertama pada korban, penanganan cidera, serta teknik pertolongan di medan ketinggian. Aplikasi lapangan langsung akan dilakukan di tebing Salabulo, Kabupaten Majene.

(Dev/hms-sar.mmj)

Bagikan