Katinting.com, Bontang – Air baku Bontang semakin berkurang, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Amir Tosina mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera mengambil langkah preventif.
Dikatakannya, jika hal tersebut dibiarkan maka Bontang akan dilanda kekeringan 2026 mendatang. Sementara populasi penduduk wilayah yang dikelilingi lautan ini cukup padat.
Ia menekankan agar pemerintah daerah melakukan upaya konkret, agar ketersediaan air bersih layak guna bagi masyarakat Bontang tetap terjamin. Terutama pembahasan mengenai persoalan ini sudah berjalan lima tahun.
“Sampai sekarang masih nihil, tidak ada bayangan kapan air bersih bisa dinikmati warga,” ungkapnya kecewa, Senin (29/7/2024).
Demikian ia terus mendorong pihaknya di lembaga legislatif terus mengontrol sesuai tupoksinya, yakni melakukan pengawasan. Amir Tosina ingin masyarakat mendapatkan haknya dalam pemenuhan air bersih layak konsumsi.
Pun ia berharap pemerintah menindaklanjuti progres pemanfaat Bendungan Marangkayu yang selama ini di gadang-gadang jadi solusi untuk mengatasi krisis air baku di Bontang.
“Pemanfaatannya harus segera dipastikan kapan terealisasikan,” tanyanya.
Sementara Wali Kota Bontang, Basri Rase menjelaskan untuk pemanfaatan Waduk Marangkayu belum bisa dipastikan sebab mengalami kendala. Namun, opsi kedua yang bisa diupayakan yaitu air bekas tambang PT Indominco Mandiri (IMM).
“Saya sudah bertemu konsultan dan pelaksana proyeknya, akhir Desember bisa direalisasikan,” tutupnya.