Yogyakarta, Katinting.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meraih penghargaan atas capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Pemuda di Kulonprogo, Yogyakarta.
Penghargaan ini diperoleh dari kategori Domain Lapangan dan Kesempatan Kerja Kepemudaan, dengan Sulawesi Barat berhasil meraih posisi tertinggi ke-3 tingkat nasional dengan nilai 55,00.
Posisi pertama dalam kategori ini diraih oleh DI Yogyakarta dengan nilai 80,00, sementara posisi ke-2 diraih oleh Provinsi Sulawesi Tengah dengan nilai 60,00.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Raden Isnanta, kepada Pj Gubernur Sulawesi Barat H. Bahtiar Baharuddin yang diwakili oleh Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Daerah Sulawesi Barat, Safaruddin DM, melalui Kepala Bidang Layanan Kepemudaan, Karnoto.
Karnoto menyatakan rasa syukur karena nilai domain ini tetap bertahan dari nilai pelaporan IPP tahun sebelumnya (2022). Secara keseluruhan, nilai IPP Sulawesi Barat mengalami kenaikan sebesar 2,17 dari 53,33 pada tahun 2022 menjadi 55,50 pada tahun 2023.
Peningkatan nilai IPP ini disebabkan oleh naiknya domain kesehatan dan kesejahteraan dari 65 pada tahun 2022 menjadi 72,5 pada tahun 2023. Domain pendidikan juga mengalami peningkatan dari 63,33 menjadi 66,67.
Ketiga domain lainnya mengalami stagnasi, yaitu domain gender dan diskriminasi dengan nilai 43,33, domain partisipasi dan kepemimpinan dengan nilai 40, serta domain lapangan dan kesempatan kerja dengan nilai 55.
Apabila dibandingkan dengan capaian rata-rata nasional, terdapat dua domain yang lebih unggul. Pertama, domain kesehatan dan kesejahteraan dengan nilai 72,5 dibandingkan capaian nasional sebesar 70. Kedua, domain lapangan dan kesempatan kerja dengan nilai capaian 55 dibandingkan nilai nasional sebesar 45.
Namun, domain pendidikan sebesar 66,67 masih lebih rendah dibandingkan dengan capaian nasional sebesar 70. Domain partisipasi dan kepemimpinan juga lebih rendah dengan nilai 40 dibandingkan nasional yang mencapai 43. Selisih capaian domain gender dan diskriminasi dengan rata-rata nasional adalah 53,33 sedangkan Sulawesi Barat 43,33, mencapai selisih 10 poin lebih rendah.
Kadispora Sulbar, Safaruddin Sanusi, mengatakan bahwa saat ini Dispora sedang menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan yang hampir rampung.
“Jadi tanggal 24 Juli 2024 lalu kami sudah melakukan FGD yang dipimpin langsung oleh Bapak Sekda Muhammad Idris,” ungkap Safaruddin.
Ia menambahkan bahwa penyusunan kajian RAD tersebut menggandeng pihak akademisi dari Unimaju.
“Sekarang tinggal penyempurnaan dan insya Allah akan ditetapkan pada bulan Agustus ini, termasuk juga penganggaran kegiatan kepemudaan yang sangat menunjang,” tandasnya. (Adve/ed:Anhar)