Mamuju, Katinting.com – Pemerintah Kabupaten Mamuju terus meningkatkan upaya untuk menekan angka stunting di daerah ini. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), pemerintah berkomitmen untuk mensosialisasikan pencegahan stunting dengan melibatkan berbagai pihak, serta memanfaatkan media informasi yang ada.
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Kabupaten Mamuju, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung penuh sosialisasi pencegahan stunting. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah melalui desk layanan informasi yang tersedia di Dinas Kominfo.
“Kami siap mensupport dengan memberikan informasi terkait pencegahan stunting melalui pengumuman langsung, pemberitaan di media massa, dan pemanfaatan platform media sosial,” ungkap Andi Rasmuddin. Kamis (31/10)
Diharapkan, dengan upaya terintegrasi dari semua stakeholder, baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, dapat semakin mengoptimalkan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Mamuju.
Namun, upaya tersebut perlu kerja keras, mengingat angka stunting di Mamuju masih terbilang tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, pada bulan September 2024, ditemukan 5.025 balita mengalami stunting dari total 16.151 balita yang diukur. Prevalensi stunting di Kabupaten Mamuju mencapai 31,1 persen.
Pada bulan Juni 2024, Dinas Kesehatan Mamuju bersama lintas sektor telah melakukan intervensi serentak yang mencapai 94,5 persen dari total 22.586 balita sasaran dengan pengukuran terhadap 21.352 balita. Meskipun terdapat upaya intervensi yang intens, angka stunting masih tinggi di beberapa kecamatan.
Sebaran stunting di Kabupaten Mamuju menunjukkan kecamatan dengan prevalensi tertinggi, yaitu di Kecamatan Mamuju dengan 1.324 kasus, yang setara dengan 38,6 persen dari 3.433 balita yang diukur. Kecamatan lainnya dengan angka stunting tinggi antara lain:
- Kalukku: 1.095 kasus atau 32,1% dari 3.408 balita yang diukur.
- Papalang: 571 kasus atau 32,1% dari 1.779 balita yang diukur.
- Tapalang: 383 kasus atau 39,2% dari 977 balita yang diukur.
Beberapa kecamatan lainnya yang mencatatkan angka stunting cukup tinggi, antara lain, Tommo: 373 kasus (23,2%), Simboro: 336 kasus (23,2%), Sampaga: 260 kasus (24%), Kalumpang: 252 kasus (28,9%), Tapalang Barat: 234 kasus (29,9%), Bonehau: 146 kasus (24,2%), dan Bala-balakang: 50 kasus (31,6%).
Pemerintah Kabupaten Mamuju, melalui berbagai sektor dan dukungan dari Dinas Kesehatan serta Diskominfo, terus berupaya mengurangi angka stunting. Namun, pencapaian tersebut memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta organisasi kesehatan dan lembaga lainnya untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
Dengan terus mengoptimalkan sosialisasi pencegahan stunting dan meningkatkan penanganan stunting secara terkoordinasi, diharapkan angka stunting di Kabupaten Mamuju dapat menurun secara signifikan. (Adv)